Surabaya || Jatim Mitra TNI – POLRI.com
Polisi masih menyelidiki aksi seorang mahasiswa perguruan tinggi negeri (PTN) yang ditemukan nyaris tewas dalam kamar mandi kos mewah kawasan Perumahan Penjaringan Timur, Kecamatan Rungkut, Kota Surabaya, Minggu (8/6/2025).
Korban berinisial YP (22) diduga hendak bunuh diri dengan cara minum racun tikus dan membakaar arang dalam kamar mandi. Namun, aksi mahasiswa asal Kabupaten Bekasi itu gagal usai diketahui warga.
Kapolsek Rungkut Surabaya, AKP Agus Santoso menduga korban berusaha mengakhiri hidup. Hal ini diperkuat dengan ditemukannya puluhan arang terbakar, beberapa bungkus racun tikus, serta selembar surat tulisan tangan yang berisi pesan pribadi, diduga ditulis korban sebelum melakukan aksinya.
“Tapi, kepastiannya kami masih menunggu hasil pemeriksaan dari pihak rumah sakit. Dugaan awal memang mengarah pada upaya bunuh diri,” kata AKP Agus Santoso.
Diperoleh informasi, mahasiswa semester akhir itu awalnya ditemukan dalam kondisi tak sadarkan diri di lantai kamar kosnya oleh warga. Korban diduga menghirup asap pekat dan gas beracun akibat pembakaran arang yang dilakukan di dalam kamar mandi tertutup.
Warga yang curiga dengan kepulan asap dan bau menyengat, akhirnya mendobrak paksa pintu kamar dan mendapati korban tergeletak dengan mulut mengeluarkan busa putih.
“Pas kami dobrak, dia sudah lemas dan tak sadar. Asapnya pekat banget,” ujar Arip, salah satu warga yang menjadi saksi kejadian.
Suasana di lokasi kejadian semakin haru saat pacar korban menangis histeris melihat kondisi sang kekasih yang sekarat. Proses evakuasi pun berlangsung dramatis. Petugas pemadam kebakaran dan penyelamatan Kota Surabaya (DPKP) menurunkan korban dari lantai dua menggunakan tandu spinal dan tali pengaman.
Korban segera dilarikan ke Rumah Sakit Ubaya untuk mendapat penanganan medis intensif. Tim medis menyebutkan korban masih dalam kondisi kritis namun nyawanya berhasil diselamatkan karena evakuasi dilakukan dengan cepat.
Peristiwa ini menambah deretan kasus percobaan bunuh diri di kalangan mahasiswa yang memicu keprihatinan masyarakat. Pihak kepolisian mengimbau agar lingkungan sekitar lebih tanggap terhadap kondisi mental dan sosial para mahasiswa, terlebih yang tinggal sendirian di kos-kosan.
(Jambrong)