Jombang || Jatim Mitra TNI- POLRI.Com
Niat baik seorang investor untuk membantu pemenuhan air bersih di Desa Carangwulung, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang, justru berujung kerugian.
Ia melaporkan Kepala Desa M. Arief dan dua perangkat desa lainnya ke polisi atas dugaan penipuan dan penyalahgunaan wewenang.
Kisah bermula pada akhir Januari 2023, ketika Sekretaris Desa Pujianto menawarkan kerja sama pengambilan air dari sumber mata air Pring Apus di Dusun Bangunrejo.
Kesepakatan dibuat secara tertulis pada 6 Februari 2023, antara pelapor dengan Kepala Desa, Sekdes, dan Kaur Perencanaan Supriono. Isinya: pelapor mendapat izin mengambil air selama dua tahun dengan membayar retribusi Rp10 juta ke kas desa, sementara seluruh biaya instalasi ditanggung sendiri.
Namun setelah jaringan pipa selesai dibangun—bahkan melibatkan warga setempat—pelapor justru dilarang mengambil air. Alasannya, warga disebut tak diberi informasi dan menolak kerja sama.
Anehnya, pelapor tidak menerima salinan perjanjian, dan tidak ada transparansi anggaran dari pihak desa.
Kerugian ditaksir mencapai Rp100 juta. “Biaya sudah keluar semua, tapi setelah selesai saya justru ditendang. Ini jelas akal-akalan,” ujar pelapor.
Senin (19/5/2025) Eko sebagai kuasa hukum pelapor Eko Harnowo S.H menjelaskan,” bahwa kami sebagai kuasa hukum pelapor awalnya kami musyawarah kekeluargaan tetapi namun ketika itu tidak terjadi kesepakatan akhirnya kami melaporkan dugaan penipuan itu Kepolres jombang ,’ Ujar Eko Harnowo SH
Kasus ini kini ditangani Polres Jombang. Jika terbukti, ketiga Perangkat Desa bisa dijerat pasal penipuan dan penyalahgunaan jabatan. Sementara itu, redaksi masih berupaya mendapatkan klarifikasi dari pihak Desa.(Nh)
