banner 728x250
Daerah  

Warga Khawatir DBD Meluas, Dusun Ngebret Desa Morowudi Cerme,Lakukan Fogging Mandiri Sambil Menunggu Kepastian dari Dinas Kesehatan

Warga Khawatir DBD Meluas, Dusun Ngebret Desa Morowudi Cerme,Lakukan Fogging Mandiri Sambil Menunggu Kepastian dari Dinas Kesehatan

banner 120x600
banner 468x60

Gresik || Jatim Mitra TNI – POLRI.com

Kekhawatiran warga Dusun Ngebret terhadap penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) kian meningkat. Pasalnya, semakin banyak warga yang dilaporkan terinfeksi akibat gigitan nyamuk Aedes aegypti. Meskipun perangkat dusun telah mengajukan permohonan fogging ke Dinas Kesehatan melalui Puskesmas, hingga kini belum ada tindakan pasti dari pihak terkait.

banner 325x300

Menurut beberapa pengurus dusun, pengajuan fogging sudah dilakukan, namun belum mendapat kepastian kapan pelaksanaan akan dilakukan. “Kami khawatir, nyamuk Aedes aegypti semakin menyebar dan warga yang terjangkit semakin banyak. Warga pun mendesak kami segera mengambil tindakan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan,” ujar salah satu perangkat dusun.

Sebagai bentuk upaya pencegahan, Dusun Ngebret akhirnya melakukan fogging secara mandiri pada hari ini, Jumat (16/5/2025). “Sebelumnya kami juga pernah melakukan fogging bersama Dinas Kesehatan pada tanggal 3 Februari 2025. Namun karena saat ini belum ada kejelasan, kami berinisiatif melakukannya sendiri,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Puskesmas setempat saat dikonfirmasi menjelaskan bahwa pengajuan resmi dari Dusun Ngebret baru masuk pada hari Rabu (14/5/2025). “Kami sudah teruskan ke Dinas Kesehatan, karena mereka yang memiliki peralatan fogging. Prosesnya tidak bisa langsung dilakukan, tapi sudah kami jadwalkan pelaksanaan fogging di Dusun Ngebret pada hari Senin mendatang,” ujarnya.

Kepala Puskesmas juga menegaskan bahwa fogging bukanlah solusi utama untuk membasmi nyamuk penyebab DBD. Ia menyarankan agar masyarakat rutin melakukan kegiatan gotong royong membersihkan lingkungan. “Fogging hanya membunuh nyamuk dewasa, tidak sampai ke jentik-jentiknya. Yang paling efektif itu gotong royong dua minggu sekali atau sebulan sekali untuk menjaga kebersihan lingkungan. Itu lebih berdampak jangka panjang,” imbuhnya.

Dengan langkah mandiri yang telah dilakukan dan jadwal fogging resmi yang akan datang, warga Dusun Ngebret diharapkan dapat segera terbebas dari ancaman wabah DBD.

Ynt

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *