Pacitan || Jatim Mitra TNI – POLRI.com Polusi udara terus menjadi ancaman serius bagi kesehatan masyarakat. Terutama bagi penderita asma.
Sepanjang 2024, RSUD dr Darsono mencatat sebanyak 1.622 pasien yang mengalami gangguan pernapasan akibat asma bronkial.
Dari jumlah tersebut, 163 orang harus dirawat inap dan satu di antaranya meninggal dunia. Sementara sisanya, sebanyak 1.459 pasien menjalani rawat jalan.
‘’Asma merupakan penyakit tidak menular yang perlu dikendalikan sejak dini. Polusi udara menjadi faktor besar pemicunya,’’ ujar Johan Tri Putranto, Kepala Bagian Tata Usaha RSUD dr Darsono, Minggu (11/5/2025).
Johan menambahkan bahwa penyebab asma bersifat multifaktor. Mulai faktor genetik hingga lingkungan.
Mereka yang memiliki riwayat keluarga penderita asma punya risiko lebih tinggi.
Ditambah paparan alergen seperti debu, tungau, bulu hewan, serbuk sari, hingga iritan seperti asap rokok, bahan kimia, dan udara kotor semakin memperbesar kemungkinan kambuhnya penyakit tersebut.
‘’Infeksi saluran napas, stres, perubahan suhu ekstrem, juga bisa menjadi pemicu. Bahkan udara dingin sekalipun,’’ imbuhnya.
Mayoritas penderita asma di Pacitan adalah perempuan, terutama dari kelompok usia 45–64 tahun. Namun, kasus juga ditemukan sejak bayi berusia 28 hari hingga satu tahun.
Pihak RSUD mengimbau masyarakat lebih peduli terhadap bahaya polusi udara dan pentingnya pengobatan rutin.
Terutama bagi penderita asma kronis.
‘’Kami mendorong deteksi dini dan pencegahan agar tidak berujung fatal,’’ terang Johan. (Jambrong)