banner 728x250

Dorong Layanan Kesehatan Warga Binaan, Lapas Kelas IIB Nabire Terima Bantuan Ambulans dan Kartu Sehat dari Pemprov Papua Tengah.

Dorong Layanan Kesehatan Warga Binaan, Lapas Kelas IIB Nabire Terima Bantuan Ambulans dan Kartu Sehat dari Pemprov Papua Tengah.

banner 120x600
banner 468x60

Mitratni-polri.com

Nabire, Provinsi Papua Tengah Komitmen meningkatkan layanan kesehatan bagi warga binaan, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Nabire menerima satu unit ambulans dari Pemerintah Provinsi Papua Tengah pada Jumat, 25 April 2025. Selain itu, secara simbolis, salah satu warga binaan juga menerima kartu sehat, sebagai bentuk perhatian pemerintah terhadap hak-hak kesehatan warga binaan.

banner 325x300

Kepala Lapas Kelas IIB Nabire, I Made Supartana, A.md.IP., S.H., M.H., mengungkapkan bahwa bantuan ambulans dan pemberian kartu sehat ini sangat penting mengingat kondisi Lapas yang saat ini mengalami overkapasitas. Dari kapasitas ideal 150 orang, jumlah warga binaan telah mencapai 225 orang. Keterbatasan fasilitas, khususnya kendaraan medis, kerap menjadi kendala dalam penanganan kesehatan darurat, (27/4/2025).

“Selama ini kami mengalami kesulitan ketika harus merujuk warga binaan yang sakit ke rumah sakit luar, karena ketiadaan ambulans. Bantuan ini, ditambah dengan pemberian kartu sehat, sangat membantu kami dalam memberikan pelayanan kesehatan yang lebih cepat, layak, dan menyeluruh,” ujar I Made Supartana.

Lebih lanjut, ia menjelaskan, keberadaan ambulans akan mempercepat pelayanan medis, sementara kartu sehat akan memberikan jaminan akses layanan kesehatan bagi warga binaan di fasilitas kesehatan yang bekerja sama.

Dalam pernyataan resminya, Kepala Lapas menyampaikan apresiasi:

 

“Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Gubernur Papua Tengah atas perhatian dan bantuannya. Kami berharap kerja sama ini terus terjalin demi meningkatkan pelayanan kepada warga binaan,” kata I Made Supartana, A.md.IP., S.H., M.H.

Meningkatkan Sinergi Tiga Pilar Pembinaan

Lapas Kelas IIB Nabire juga menegaskan bahwa keberhasilan pembinaan tidak hanya bertumpu pada kinerja petugas, tetapi juga melibatkan sinergi antara tiga pilar utama: petugas sebagai pelaksana tugas pembinaan, warga binaan sebagai subyek pembinaan, serta masyarakat, pemerintah daerah, dan instansi terkait sebagai sistem pendukung.

“Kami berharap ke depan kolaborasi ini semakin kuat, agar warga binaan mendapatkan pelayanan terbaik dan pembinaan yang optimal untuk mendukung proses reintegrasi mereka ke masyarakat,” tutup I Made Supartana.

Dengan adanya bantuan ambulans dan kartu sehat ini, Lapas Kelas IIB Nabire optimistis pelayanan kesehatan darurat maupun berjenjang bagi warga binaan akan menjadi lebih cepat, responsif, terjamin, dan manusiawi.

_Arief Aw-

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *