Nabire, Papua Tengah Mitra TNI – POLRI.com
Ratusan mahasiswa asal Kabupaten Puncak yang tergabung dalam organisasi Mahasiswa Puncak se-Indonesia, bersama Lembaga Bantuan Hukum Tanah Kita Papua (LBH TKP), menggelar aksi demonstrasi damai pada Kamis (tanggal aksi), menuntut pengusutan dugaan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) di Kabupaten Puncak, khususnya terhadap Ibu Tarina Murib.
Aksi ini merupakan bentuk penegasan aspirasi mahasiswa kepada Dewan Perwakilan Rakyat Papua Tengah (DPRPT), agar segera menindaklanjuti janji membentuk Panitia Khusus (Pansus) guna menyelidiki kasus tersebut. Selain itu, massa juga mendesak dilakukannya penarikan pasukan militer dari wilayah-wilayah terdampak di Kabupaten Puncak.
Tuntutan utama para demonstran meliputi:
1. Panglima TNI diminta segera menarik seluruh pasukan militer dari distrik-distrik di Kabupaten Puncak, antara lain Distrik Sinak Barat, Beoga, Pogoma, Agandugume, dan wilayah lainnya yang terdampak.
2. DPR Papua Tengah didesak segera membentuk Panitia Khusus (Pansus) untuk mengusut dugaan pelanggaran HAM terhadap Ibu Tarina Murib, serta memastikan proses penarikan militer berjalan sesuai dengan komitmen yang telah disampaikan sebelumnya.
Massa aksi memulai perjalanan dari Asrama Mahasiswa dan Pelajar Kabupaten Puncak di Jalan Jakarta, Nabire, lalu melakukan long march melewati sejumlah ruas jalan utama, seperti Jalan Kusuma Bangsa, Jalan Pemuda, dan Jalan Sisingamangaraja, sebelum tiba di depan Kantor DPR Papua Tengah.
Aksi ini dipimpin oleh sebuah mobil pikap putih yang membawa spanduk bertuliskan:
“Tim Investigasi HAM Kabupaten Puncak – Mahasiswa Puncak se-Indonesia bersama LBH TKP Papua. Segera Tarik Militer TNI dan Usut Pelanggaran HAM atas Ibu Tarina Murib. Tagih Janji DPRPT: Bentuk Pansus!”
Demonstrasi berjalan damai dan mendapat pengawalan ketat dari personel gabungan Polres Nabire, termasuk satuan Sabhara, Lalu Lintas, Intelkam, dan Reskrim. Kapolres Nabire, AKBP Samuel D. Tatiratu, S.I.K., turut hadir langsung di lapangan untuk memantau dan mengawal jalannya aksi, guna memastikan keamanan dan keteraturan hingga massa tiba di depan Kantor DPR Papua Tengah.
_Arief Aw-