Ngawi || Jatim Mitra TNI – POLRI.com
Puluhan warga Desa Sambirejo, Ngrambe, menggeruduk kantor desa setempat hari Selasa 18 Maret 2025.
Warga keluarga penerima manfaat (KPM) program bantuan pangan non tunai (BPNT) itu protes karena penyaluranmya oleh pihak agen penyalur dirasa tidak sesuai.
Menreka menuding ada praktik penggelapan dalam penyaluran BPNT tersebut. Dan hal itu diduga sudah berlangsung sejak tahun 2023 lalu.
“Kami menuntut pengembalian hak kepada agen,” kata Zainudin, perwakilan warga.
Zainudin mengatakan ada puluhan yang mengaku korban penggelapan dana bantuan tersebut. Modusnya, bantuan yang nilainya Rp 200 ribu per bulan yang dicairkan tiga bulan sekali itu tidak disalurkan sepenuhnya ke KPM.
Berdasarkan pendataan sementara, besaran dugaan penggelapan dana BPNT itu variatif.
Ada KPM yang tidak menerima bantuan satu bulan hingga lima bulan. Para korban rata-rata KPM yang kartu keluarga sejahtera (KKS) dititipkan ke agen tersebut.
“Praktiknya sudah mulai 2023, terkait berapa KPM-nya masih didata,” ujarnya.
Zainudin menyebut dua poin tuntutan warga. Yakni pelunasan bantuan yang diduga digelapkan agen penyalur. Kedua, pemilik agen berinisial MY yang juga perangkat desa itu harus mundur dari jabatan sebagai staf pelayanan.
“Kami mencari keadilan dan kebenaran,” terangnya.
Amin Jumali, Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Sambirejo, memfasilitasi warga KPM BPNT itu mediasi dengan MY. Setelah klarifikasi, yang bersangkutan mengakui perbuatannya.
Pun, telah meminta maaf kepada warga. Dia juga mengatakan yang bersangkutan siap bertanggung jawab melunasi bantuan yang telah diambil.
“Tindak lanjutnya, KPM diminta untuk membawa data komplit terkait pencairan sejak 2023, sehingga nanti bisa diketahui nominal yang harus diganti oleh agen,” ujarnya.
Terkait permintaan warga agar jabatan agen di dicopot, pihaknya hanya bisa melampirkan hal tersebut ke berita acara mediasi.
Namun dirinya memastikan jika aspirasi warga itu akan disampaikan ke Kepala Desa Sambirejo.
“Nanti tergantung keputusan dari pemerintah desa setempat,” pungkasnya. (Jambrong)