Sidoarjo ( Jatim ) Mitra TNI – POLRI.com
Sudah 7 hari ini banjir menyenangi sejumlah desa di Kecamatan Candi, Sidoarjo. Banjir imbas luapan Sungai Balongdowo Sidoarjo itu belum terlihat surut.
Banjir terparah terjadi di Desa Balonggabus, RT 2, RW 1. Ketinggian air di desa lokasi itu mencapai selutut orang dewasa atau kurang lebih 50 cm.
“Sebenarnya di desa kami ini menjadi langganan banjir. Setiap musim penghujan hampir 4 sampai 6 kali banjir,” kata Abdul Kolik (42), salah satu warga setempat, Jumat (28/2/2025).
Namun, banjir di bulan ini banjir yang terparah dibanding tahun-tahun sebelumnya. Selain paling parah, banjir juga paling lama dari pada tahun sebelumnya.
“Banjir kali ini bisa dikatakan paling lama, karena sudah sepekan belum ada tanda-tanda surut. Kami berharap Pemkab Sidoarjo memperhatikan nasib warga desa ini,” imbuh Kholik.
Hal senada disampaikan Syahroni (38), warga Desa Kendal Pecanean yang menyatakan bahwa di desanya hampir setiap musim penghujan dipastikan banjir.
“Setiap tahun pasti banjir, terutama di komplek perumahan Ala Mutiara, tapi hanya beberapa hari sudah surut. Ini sudah 7 hari belum surut,” ujarnya.
Wilayah timur di Kecamatan Candi Sidoarjo banyak rumah warga yang terendam banjir. Air menggenangi wilayah itu sejak Sabtu (22/2) setelah hujan deras mengguyur wilayah itu.
Sejumlah desa yang tergenang meliputi Desa Balonggabus, Balongdowo, Klurak, Kendal Pecanean, dan Kali Pecanean. Di 5 desa itu ada ratusan rumah warga yang tergenang air dengan ketinggian antara 20 cm hingga 40 cm.
Dari pengakuan warga mereka belum dapat bantuan dari Pemkab Sidoarjo.
“Sampai saat ini warga belum mendapatkan bantuan dari pemerintah. Kami mengharapkan ada bantuan untuk warga korban banjir ini,” imbuh Syahroni.
“Yang paling utama dibutuhkan warga desa adalah air bersih. Kalau obat-obatan sering diberikan bantuan dari Puskesmas,” tandas Syahroni. (Jambrong)
