Trenggalek ( Jatim )mitraTNI – POLRI.com
Akhir – Akhir ini marak rekan sesama jurnalis dari luar kota bahkan luar propinsi yang masuk ke wilayah Trenggalek ,Banyaknya wartawan freelance yang masuk wilayah kota kripik sedikit membuat gerah ,karena tidak sedikit rekan seprofesi kami yang datang ke rumah rumah ,entah ke rumah kades maupun perangkat .Pasalnya kehadiran awak media di Bumi tempe kripik tersebut sedikit banyak telah menimbulkan keresahan disejumlah stakeholder, baik dilingkungan pejabat maupun aparat penegak hukum.
Berdasarkan undang-undang nomor 40 tahun 1999 tentang pokok pers sebenarnya wartawan dari manapun bebas untuk melakukan peliputan diseluruh wilayah Indonesia. Akan tetapi alangkah eloknya jika ternyata mereka memasuki suatu daerah terlebih dahulu melakukan koordinasi dengan organisasi pers yang ada didaerah tersebut, karena jika terkait suatu persoalan yang krusial wartawan daerah lebih memahami akar suatu permasalahan didaerahnya.
Salah satu wartawan senior Trenggalek “Sholihin Berharap untuk teman sesama jurnalis untuk saling menghargai dan menjunjung tinggi kode etik dalam melaksanakan kegiatan liputan .
Yang saya sayangkan itu, mereka terkesan memperkeruh suasana dengan indikasi kepentingan pribadi. Sementara mereka bisa dikatakan tidak memahami akar permasalahan di Trenggalek , ini kan berbahaya karena bisa mengganggu stabilitas yang selama ini kita jaga,” kata Sholihin diruang kerjanya kamis (26/12/2024).
Dia berharap, dengan mengedepankan tujuan bersama dalam rangka menjaga stabilitas nasional perusahaan media sebaiknya mengatur penempatan wartawan didaerah. Jika ternyata harus masuk kedaerah lain , minimal bisa berkoordinasi dengan organisasi pers didaerah tersebut sehingga informasi yang disampaikan melalui pemberitaan akan lebih komprehensif dan berimbang sehingga bisa dipertanggungjawabkan.
“Sah sah saja sebenarnya, tapi ya minimal melakukan komunikasi dan koordinasi dengan awak media atau organisasi pers didaerah.
Sholihin yang juga ketua Asosiasi Pewarta Pers Indonesia (APPI)DPD Trenggalek menyatakan, pihaknya membuat statement ini karena banyaknya keluhan dari narasumber di lapangan terkait serbuan wartawan luar daerah yang terkesan memancing di air keruh. Sementara yang dikawatirkan, jika pemberitaan yang disampaikan nantinya justru tidak sesuai dengan realita dan hanya memancing terjadinya suasana yang tidak kondusif
“Banyak narasumber mengeluh terkait kondisi ini, untuk itu kedepan kami menghimbau agar narasumber lebih selektif dalam melayani awak media terutama yang mengaku media . Jika ternyata berasal dari luar daerah lain sebaiknya disarankan agar terlebih dahulu berkoordinasi dengan sesama rekan media Trenggalek ” pungkas nya
(Bg Shool)