banner 728x250
Daerah  

Proyek Jembatan 7 Miliar Rupiah di Lombok Tengah Amburadul, Kontraktor Lokal Disalahkan, DPRD dan Gapensi Bereaksi

banner 120x600
banner 468x60

Lombok Tengah, NTB MitraTNI – POLRI.com

Proyek jembatan senilai Rp 7 miliar di Lombok Tengah menuai sorotan tajam setelah inspeksi Anggota Komisi III DPRD Lombok Tengah dan kritik dari Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi). Pasalnya, kualitas pengerjaan proyek dianggap amburadul, sementara kontraktor lokal justru disalahkan oleh pihak Dinas PUPR jumat  13/12/2024

banner 325x300

Kabid Bina Marga Dinas PUPR Loteng, Massadri Zulkarnain, menyatakan bahwa kontraktor lokal kesulitan menangani proyek besar seperti ini karena keterbatasan modal, alat, dan tenaga terampil. Ia bahkan menegaskan bahwa pekerja untuk pemasangan baja di proyek tersebut didatangkan dari Jawa Barat, karena menurutnya, Lombok belum memiliki tenaga yang mumpuni.

Namun, pernyataan ini mendapat reaksi keras dari Ketua BPC Gapensi Lombok Tengah, Haryono, yang menilai Massadri meremehkan kemampuan kontraktor lokal. Haryono mengingatkan pentingnya memprioritaskan kontraktor lokal, sebagaimana diatur dalam Pergub Nomor 20 Tahun 2019 dan Perlem Nomor 12 Tahun 2021.

Proyek senilai  7 miliar Rupiah  itu tergolong kecil untuk kontraktor lokal. Hanya saja, kami tidak pernah diajak berkomunikasi terkait proyek ini,” tegas Haryono.

Ia juga menilai alasan keterbatasan alat dan bahan tidak masuk akal karena Gapensi memiliki jaringan nasional untuk mendukung kebutuhan proyek.

Anggota Komisi III DPRD Lombok Tengah, Suhaidi, yang turut melakukan inspeksi, menilai proyek tersebut bermasalah, mulai dari konstruksi talud hingga dimensi yang tidak sesuai standar. Ia bahkan pesimis proyek ini dapat selesai hingga batas waktu yang diperpanjang hingga 31 Desember.

“Kami akan terus memantau. Jika proyek ini membahayakan masyarakat, kami tidak segan memperkarakannya dan mendorong agar perusahaan pelaksana diblacklist,” tandasnya.

Kisruh ini menimbulkan tanda tanya besar tentang komitmen pemerintah daerah dalam mendukung kontraktor lokal dan memastikan kualitas proyek infrastruktur di Lombok Tengah. Apakah ini cerminan buruknya perencanaan atau hanya kesalahan teknis? Waktu akan menjawab.

Rahim

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *