Probolinggo || Jatim Mitra TNI – POLRI.com
Ratusan kader Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Probolinggo menggelar Apel Siaga Kader di Halaman Ponpes Roudhlotut Tholibin Kademangan Kota Probolinggo, Jumat (17/10) siang.
Apel siaga ini bentuk konsolidasi, sekaligus penegasan sikap Ansor terhadap tayangan di stasiun televisi Trans7 yang dinilai melecehkan kiai, pesantren, dan santri.
Apel diikuti oleh kader Ansor dan Barisan Ansor Serbaguna (Banser) se-Kota Probolinggo. Acara berlangsung khidmat dengan menyuarakan tema “Jihad Media Sosial: Menjaga Marwah Ulama, Pesanten, dan Santri.”
Ketua PC GP Ansor Kota Probolinggo Salamul Huda dalam sambutannya mengecam tayangan Trans7 dan mendesak mencabut izin Trans7.
Dia menilai, tayangan itu memuat unsur pelecehan terhadap simbol-simbol kiai, ulama, pesantren, dan santri. Sehingga, melukai perasaan umat, terutama kalangan santri dan kiai.
“Kami tidak bisa tinggal diam ketika kehormatan ulama, pesantren, dan santri dilecehkan. Ansor siap berjihad di media sosial untuk melawan narasi-narasi yang merendahkan marwah kiai dan pesantren. Kami juga siap turun melawan pelaku pelecehan terhadap kiai dan pesantren tersebut,” tegasnya.
Salam menjelaskan, jihad media sosial yang diserukan Ansor bukanlah tindakan agresif. Melainkan gerakan moral untuk melawan hoaks, ujaran kebencian, dan konten yang tidak mendidik.
“Kami akan melawan dengan cara cerdas. Membuat konten positif, menyebarkan nilai-nilai keislaman yang ramah, dan mengedukasi masyarakat agar bijak dalam bermedia,” ujarnya.
Selain seruan jihad digital, apel ini juga diisi dengan pembacaan shalawat, doa bersama untuk para kiai dan santri.
Apel juga mengajak untuk memperkuat solidaritas di tengah dinamika sosial dan media yang kerap memelintir citra pesantren. (Jambrong)