Mulia Papua Tengah Mitra TNI – POLRI.com
29 September 2025 – Papua kembali menyuguhkan cerita tentang upaya panjang menjaga kedamaian di tengah bayang-bayang ancaman senjata ilegal. Peristiwa di Puncak Jaya kali ini menjadi bukti nyata bahwa sinergi aparat keamanan masih menjadi garda terdepan dalam menjaga tanah Papua tetap aman. Di balik dinginnya pegunungan dan kerasnya medan operasi, semangat aparat untuk menghentikan arus amunisi ilegal terus berkobar.
Pada Senin (29/9) sekitar pukul 14.15 WIT, Tim Gabungan Satgas Damai Cartenz 2025 yang terdiri atas Satgas Tindak, Gakkum, dan Intelijen bergerak cepat di Kampung Karubate, Distrik Muara, Kabupaten Puncak Jaya. Mereka berhasil menggagalkan transaksi jual beli amunisi yang diduga dapat mengancam keamanan masyarakat.
Petugas mengamankan dua pembeli berinisial HG (32) dan EE (18). Dari keduanya, aparat menyita 12 butir amunisi yang terdiDanrem 173/PVB: Pelaku Transaksi Amunisi Bukan Anggota Kodim Puncak Jaya
Mulia, 29 September 2025 – Papua kembali menyuguhkan cerita tentang upaya panjang menjaga kedamaian di tengah bayang-bayang ancaman senjata ilegal. Peristiwa di Puncak Jaya kali ini menjadi bukti nyata bahwa sinergi aparat keamanan masih menjadi garda terdepan dalam menjaga tanah Papua tetap aman. Di balik dinginnya pegunungan dan kerasnya medan operasi, semangat aparat untuk menghentikan arus amunisi ilegal terus berkobar.
Pada Senin (29/9) sekitar pukul 14.15 WIT, Tim Gabungan Satgas Damai Cartenz 2025 yang terdiri atas Satgas Tindak, Gakkum, dan Intelijen bergerak cepat di Kampung Karubate, Distrik Muara, Kabupaten Puncak Jaya. Mereka berhasil menggagalkan transaksi jual beli amunisi yang diduga dapat mengancam keamanan masyarakat.
Petugas mengamankan dua pembeli berinisial HG (32) dan EE (18). Dari keduanya, aparat menyita 12 butir amunisi yang terdiri atas:
6 butir kaliber 9 mm
2 butir kaliber 7.62 mm
4 butir kaliber 5.56 mm
Setelah itu, kedua pelaku dibawa ke Polres Puncak Jaya untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
Keberhasilan operasi ini menunjukkan hasil kerja sama lintas satuan. Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz 2025, AKBP Bayu Suseno, menegaskan tekad aparat untuk menutup setiap celah peredaran amunisi ilegal.
“Satgas Damai Cartenz berkomitmen untuk terus menindak tegas peredaran amunisi ilegal yang dapat mengancam situasi keamanan di wilayah Papua,” tegas Bayu.
Selain itu, ia mengajak masyarakat agar tidak ragu memberikan informasi sekecil apa pun jika menemukan aktivitas mencurigakan. Menurutnya, keamanan Papua hanya bisa terwujud jika aparat dan masyarakat berjalan beriringan.
Di sisi lain, isu mengenai dugaan keterlibatan oknum aparat sebagai penjual amunisi sempat menyeruak. Namun, Danrem 173/PVB Brigjen TNI Frits W.R. Pelamonia langsung merespons cepat dengan melakukan pengecekan langsung kepada Dandim 1714/Puncak Jaya.
“Danrem sudah cek secara langsung ke Dandim 1714 Puncak Jaya, dan dipastikan bahwa pelaku bukan anggota Kodim Puncak Jaya,” tegas Brigjen Frits.
Pernyataan ini sekaligus menutup ruang spekulasi, menegaskan bahwa aparat tetap konsisten dalam menjaga integritas mereka di lapangan.
Peristiwa di Puncak Jaya tidak hanya mencatat keberhasilan aparat, tetapi juga mengirimkan pesan kuat: Papua harus terbebas dari ancaman senjata dan amunisi ilegal. Meskipun begitu, perjuangan masih panjang. Di tengah tantangan medan, keterbatasan informasi, dan risiko nyawa, aparat terus mengorbankan waktu dan tenaga demi satu tujuan—kedamaian di Bumi Cenderawasih.
Pada akhirnya, keberhasilan operasi ini bukan hanya tentang penangkapan dua pelaku atau penyitaan belasan amunisi. Lebih dari itu, peristiwa ini menjadi simbol harapan bahwa kerja sama aparat dan masyarakat akan melahirkan Papua yang lebih aman, damai, dan penuh masa depan.
Arif