Jombang || Jatim Mitra TNI – POLRI.com
Puluhan remaja sok jagoan yang menggelar konvoi di wilayah Mojoagung digelandang ke kantor polisi bersama motornya Sabtu (20/9) dini hari.
Mereka diringkus polisi setelah konvoi dengan motor dan membuat onar di kawasan Mojoagung.
Anehnya, para remaja yang masih berusia belum genap 18 sekaligus pelajar tingkat SLTA ini justru mewek
Kejadian itu, berlangsung di Mapolsek Mojoagung Jombang Sabtu siang.
Puluhan remaja ini, sebelumnya konvoi menggunakan puluhan motor dan geber-geber serta berbuat onar sepanjang jalan Peterongan hingga Ringroad Mojoagung Jombang.
’’Total ada 22 remaja dan 12 motor yang diamankan. Seluruhnya masih di bawah umur dan pelajar SMA,’’ kata Kapolsek Mojoagung Kompol Yogas.
Sesampainya di kantor polisi, mereka pun diinterogasi secara intensif sejak Sabtu dini hari hingga pagi harinya.
Tak hanya itu, setelah itu pihak orang tua masing-masing anak serta guru sekolah mereka juga dipanggil ke Mapolsek Mojoagung.
’’Orang tua dan guru tempat mereka sekolah dipanggil dan kita beri surat pernyataan,’’ tambahnya.
Kedatangan orang tua dan guru itu sontak membuat para remaja yang sebelumnya sok jagoan ini ciut nyali.
Di pangkuan orang tuanya masing-masing, para ABG ini terlihat menangis sembari meminta maaf.
“Mereka nangis-nangis memang, jadi mereka minta minta maaf ke orang tuanya, juga ke gurunya,” lontar Yogas.
Tak hanya itu, mereka juga diinta menandatangani surat pernyataan yang menyatakan tak akan berubat onar kembali.
“Pihak orang tua juga kita imbau untuk memperhatikan anaknya, jika sudah jam 21.00 dan anaknya belum di rumah, tolong dicari, agar tidak terlibat dengan komplotan seperti ini,” tegasnya.
Penangkapan puluhan remaja pembuat onar itu berawal dari konvoi yang mereka lakukan sejak Jumat (19/9) malam hingga Sabtu (20/9) dini hari.
Mereka berangkat dari wilayah Peterongan ke arah timur hingga mencapai Mojoagung dan masuk ke ringroad Mojoagung.
’’Sampai di wilayah Dukuhdimoro, kelompok ini berpapasan dengan dua remaja lain yang berboncengan. Mereka berhenti mau menyerang dua orang ini,’’ terangnya.
Lantaran merasa takut, dua remaja pembawa motor Beat itupun lari dan meninggalkan motornya. Akhirnya, gerombolan ini merusak motor korban.
’’Dari kejadian itu, warga melaporkan ke Poksek dan kami melakukan upaya penyisiran malam itu juga. Kami berhasil menemukan mereka masih di sekitar ringroad,’’ urainya.
Gerombolan pemotor sempat kocar-kacir saat tahu petugas datang. Dari sekitar 20 motor yang melakukan konvoi, 12 di antaranya dan 22 orang berhasil dibekuk dan digelandang ke Mapolsek Mojoagung.
’’12 dari Wonosalam, dua dari Bandarkedungmulyo, dua dari Mojoagung, tiga dari Mojowarno, satu dari Jombang kota dan satu remaja perempuan dari Nganjuk. Seluruhnya masih anak di bawah umur,’’ imbuhnya.
Dari interogasi yang dilakukan, mereka memang sengaja melakukan konvoi dan berbuat onar sepanjang jalan. Mereka tak mengatasnamakan organisasi atau kelompok apapun.
’’Dari pengecekan HP, mereka tidak terafiliasi gangster, ada empat yang ikut perguruan silat. Cuma atributnya tidak seragam. Jadi mereka memang anak pelajar yang konvoi saja,’’ tegasnya.
Sementara untuk 12 motor yang berhasil ditangkap, dikenakan tindakan tilang dan ditahan di Mapolsek Mojoagung hingga tiga pekan ke depan.
’’Motornya ditahan sampai tiga pekan ke depan, boleh diambil setelah dilengkapi kelengkapannya,’’ bebernya. (Jambrong)