Nabire || Papua Tengah Mitra TNI – POLRI.com
Kapolda Papua Tengah Brigjen Pol Alfred Papare, S.I.K. menegaskan komitmen kepolisian dalam menjaga keamanan masyarakat dengan meluncurkan Operasi Mandiri Kewilayahan “Jaran” yang dipusatkan di Kabupaten Nabire. Operasi ini menjadi langkah strategis untuk menekan angka kejahatan jalanan sekaligus mengajak masyarakat bersama-sama menciptakan rasa aman.
Kapolda menjelaskan, dalam beberapa waktu terakhir kasus kejahatan jalanan di Nabire cukup meningkat. Oleh karena itu, pihaknya mengambil inisiatif untuk membuat operasi khusus.
“Kami memilih Nabire sebagai pusat operasi karena kota ini adalah ibu kota provinsi. Harapannya, operasi ini menjadi contoh dalam upaya meminimalisir kejahatan-kejahatan jalanan,” ujarnya dengan tegas.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada jajaran Polres Nabire yang selama ini terus berupaya melakukan penegakan hukum dan pencegahan. Hasilnya mulai terlihat dengan menurunnya angka kriminalitas. Melalui operasi “Jaran”, fokus utama kepolisian adalah menekan tindak pencurian, baik pencurian dengan kekerasan, pencurian kendaraan bermotor, maupun pencurian biasa.
Selain penegakan hukum, Kapolda menekankan pentingnya keterlibatan masyarakat. “Kami ingin mengajak seluruh komponen masyarakat untuk berpartisipasi menjaga keamanan. Lingkungan yang aman hanya dapat terwujud jika semua pihak bergerak bersama, bukan hanya aparat,” katanya.
Ia menambahkan, kepolisian juga akan menyentuh kawasan pinggiran kota. Saat ini, beberapa pos pengamanan telah aktif di sejumlah titik strategis seperti Jayanti dan kantor DPRK Nabire.
Kapolda turut menanggapi isu rasis yang terjadi di Jayawijaya dan ramai dibicarakan di media sosial. Ia mengingatkan masyarakat Papua Tengah agar tidak mudah terprovokasi.
“Gunakan media sosial secara bijak. Saya juga mengajak rekan-rekan media membantu kami menyebarkan informasi yang benar dan menenangkan, bukan yang memprovokasi,” tegasnya.
Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa pemerintah bersama aparat akan menyampaikan imbauan hingga ke tingkat distrik, kampung, dan sekolah, terutama melalui fungsi Bhabinkamtibmas.
Menanggapi video yang beredar di media sosial terkait klaim kelompok bersenjata di Intan Jaya, Kapolda menegaskan informasi tersebut tidak benar.
“Kejadian yang sebenarnya adalah insiden di kilometer 126 beberapa waktu lalu, ketika dua personel Brimob gugur akibat serangan bom rakitan. Saat ini, aparat terus melakukan pengejaran terhadap kelompok tersebut. Namun yang perlu ditegaskan, kondisi Intan Jaya hari ini aman dan kondusif,” jelasnya.
Di akhir pernyataannya, Kapolda mengajak seluruh masyarakat Papua Tengah untuk bersatu menjaga perdamaian.
“Keamanan adalah modal utama pembangunan. Dengan bersama-sama menjaga ketertiban, kita bisa menciptakan Papua Tengah yang aman, damai, dan penuh harapan. Mari kita jadikan Nabire sebagai contoh bagi daerah lain bahwa keamanan lahir dari kebersamaan,” tutupnya penuh optimisme.