banner 728x250

Momentum 22 Desember, DPD RI Lia Istifhama Tekankan Ibu sebagai Fondasi Bangsa dan Penentu Masa Depan Generasi

Momentum 22 Desember, DPD RI Lia Istifhama Tekankan Ibu sebagai Fondasi Bangsa dan Penentu Masa Depan Generasi

banner 120x600
banner 468x60

Jatim || Mitra TNI – POLRI.com

Momentum Hari Ibu yang diperingati setiap 22 Desember menjadi ruang refleksi mendalam bagi Lia Istifhama.

banner 325x300

Senator DPD RI yang akrab disapa Ning Lia ini menegaskan bahwa Hari Ibu bukan sekadar perayaan seremonial, melainkan pengakuan atas peran strategis perempuankhususnya ibu dalam membangun ketahanan keluarga sekaligus mendorong kemajuan bangsa di era digital.

Menurut Ning Lia, Hari Ibu harus dimaknai sebagai penghargaan terhadap kontribusi perempuan Indonesia dalam sejarah perjuangan dan pembangunan nasional.

“Ibu bukan hanya sosok di ranah domestik, tetapi fondasi utama pembentuk karakter generasi penerus.

Kebahagiaan dan kualitas hidup ibu sangat menentukan masa depan anak-anak dan wajah bangsa ke depan,” ujar Ning Lia yang juga keponakan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa tersebut.

Ning Lia yang juga putri KH Maskur Hasyim itu memandang Hari Ibu sebagai momentum kesadaran kolektif untuk memperjuangkan kesetaraan dan keadilan gender.

Ia menekankan pentingnya akses setara bagi perempuan dalam pendidikan, pekerjaan, perlindungan hukum, serta bebas dari kekerasan dan diskriminasi.

“Hari Ibu adalah simbol persatuan perempuan Indonesia. Di sinilah kita menegaskan kembali bahwa perempuan memiliki peran sentral dalam kebangkitan dan keberlanjutan bangsa,” tegasnya.

Dalam refleksi keislaman, Ning Lia menegaskan bahwa kualitas suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas pendidikan dalam keluarga. Ibu adalah al-ummu madrasatul ula madrasah pertama bagi anak-anaknya.

“Jika kita ingin melihat wajah bangsa di masa depan, lihatlah bagaimana para ibu hari ini mendidik anak-anaknya. Di sanalah akidah, akhlak, dan karakter dasar ditanamkan,” tutur Ning Lia.

Ia juga mengingatkan bahwa dalam Islam dan nilai-nilai kemanusiaan universal, ibu dimuliakan sebagai penentu arah keluarga bahkan bangsa. Menghormati ibu adalah jalan kemuliaan yang mengantarkan pada kebahagiaan dunia dan akhirat—sebagaimana pesan bahwa surga berada di telapak kaki ibu.

Pada momentum Hari Ibu ini, Ning Lia yang beberapa waktu lalu meraih DetikJatim Award itu merumuskan bangunan nilai CINTA sebagai spirit peran ibu dalam penguatan pendidikan generasi bangsa, terutama di era digital. Yakni Care Kepedulian ibu terhadap perkembangan pendidikan anak. Riset menunjukkan perempuan mampu menjalankan peran ganda—publik dan domestik—serta berpengaruh besar pada modal sosial anak dalam keluarga. Lalu, Integrity sebuah keteguhan dan konsistensi ibu mendampingi pertumbuhan anak secara bertahap dan rabbani, sesuai usia dan kemampuan. Nimble atau respons cepat ibu terhadap kebutuhan dan persoalan anak, sejalan dengan kedekatan emosional yang terbangun sejak dini. Touch yang berarti sentuhan fisik dan emosional sebagai stimulus penting bagi perkembangan kognitif, afeksi, dan motorik anak. Advice yang berarti nasihat kebajikan sebagai pondasi kebijaksanaan dan kecintaan anak pada ilmu pengetahuan.

“Spirit CINTA ini bukan hanya afeksi, tetapi kepemimpinan. Ibu adalah pemimpin pertama dalam kehidupan anak,” ujar Ning Lia, seraya mengutip hadis yang menegaskan bahwa setiap individu adalah pemimpin dan bertanggung jawab atas yang dipimpinnya.

Di tengah tantangan era digital, Wakil Rakyat Terpopuler dan Paling Disukai itu menekankan peran empati dan keteladanan ibu menjadi semakin krusial. Empati yang kuat menjadikan ibu penjaga moral, pendidikan, dan masa depan generasi bangsa.

“Ketika seorang ibu mampu menjaga, mendidik, dan membahagiakan anak-anaknya, sejatinya ia sedang berinvestasi bagi lahirnya generasi berilmu dan bermoral untuk negeri ini,” pungkas Ning Lia.

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *