banner 728x250

Kawal Identitas Bangsa, Senator Lia Istifhama Suarakan Pentingnya Pelestarian Budaya dan Diplomasi Seni di Pasar Global

Kawal Identitas Bangsa, Senator Lia Istifhama Suarakan Pentingnya Pelestarian Budaya dan Diplomasi Seni di Pasar Global

banner 120x600
banner 468x60

Surabaya || Jatim Mitra TNI – POLRI.com

Keberlangsungan identitas sebuah bangsa sangat bergantung pada tangan-tangan kreatif para penggiat budaya yang tak kenal lelah merawat warisan leluhur.

banner 325x300

Di tengah kepungan arus modernisasi yang kian kencang, kehadiran mereka menjadi benteng terakhir yang menjaga marwah dan jati diri Indonesia agar tetap tegak berdiri di kancah internasional.

Anggota DPD RI, Lia Istifhama, yang akrab disapa Ning Lia, memberikan perhatian mendalam terhadap fenomena ini. Saat meluangkan waktu berbincang hangat dengan para praktisi budaya di Surabaya Selatan pada Jumat (19/12/2025), perempuan yang dikenal vokal menyuarakan isu kemasyarakatan ini menegaskan bahwa kebudayaan adalah fondasi utama yang menentukan posisi tawar Indonesia di mata dunia.

Menurut Senator Muda Indonesia Lia Istifhama, eksistensi para pelaku budaya merupakan elemen krusial yang tidak boleh diabaikan. Ia memandang bahwa tanpa dedikasi mereka yang konsisten menjaga warisan nenek moyang, nilai-nilai luhur bangsa terancam pudar ditelan waktu.

“Mengingatkan bahwa kekayaan seperti keris maupun filosofi hidup yang terkandung dalam aksara Jawa atau Hanacaraka adalah kompas moral yang harus tetap dipahami oleh setiap generasi,” tutur Senator jatim yang memiliki kekuatan gras root.

Senator asal Jawa Timur tersebut mengungkapkan rasa syukurnya atas kehadiran para pejuang budaya ini. Ia mempertanyakan bagaimana nasib identitas bangsa jika tidak ada lagi sosok yang bersedia meneruskan tongkat estafet pelestarian tersebut.

“Baginya, menjaga budaya bukan sekadar merawat benda mati, melainkan menghidupkan kembali nilai-nilai jati diri yang seharusnya melekat dalam sanubari setiap warga negara, di mana pun mereka berada,” katanya.

Selain aspek nilai dan moral, Ning Lia panggilan karibnya melihat adanya peluang ekonomi kreatif yang luar biasa besar dari sektor kebudayaan. Produk-produk seni hasil karya pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) berbasis budaya memiliki daya pikat tersendiri, terutama bagi masyarakat di benua Eropa yang sangat mengapresiasi keindahan estetika dan nilai sejarah.

Ning Lia menaruh harapan besar agar produk seni dan budaya lokal dapat menjadi bagian penting dalam kesepakatan dagang internasional, seperti EU-CEPA. Ia meyakini bahwa sentuhan seni tradisional memiliki kelas tersendiri di pasar global.

“Oleh karena itu, sinergi antara pelestarian nilai dengan pengembangan ekonomi kreatif harus terus diperkuat agar karya tangan pengrajin lokal dapat merambah pasar dunia dan meningkatkan kesejahteraan para pelakunya,” jelas Senator Jatim itu.

Tantangan terbesar yang dihadapi saat ini adalah jurang regenerasi di kalangan anak muda. Ning Lia mencermati bahwa seni tradisional mulai kehilangan daya tarik di mata generasi milenial dan Gen Z. Untuk mengatasi hal tersebut, ia mendorong transformasi cara penyampaian budaya melalui pendekatan yang lebih modern dan relevan dengan gaya hidup digital saat ini.

Putri kharismatik ulama yang dikenal santun Ning Lia mengajak para pegiat budaya dan kreator konten untuk berkolaborasi dalam mengemas aktivitas seni menjadi konten media sosial yang menarik.

Dengan visualisasi yang estetik dan penyampaian yang kekinian, generasi muda diharapkan dapat menyadari bahwa mencintai budaya sendiri adalah sesuatu yang membanggakan dan keren. Transformasi dari kegiatan luring menjadi konten daring yang inspiratif dianggap sebagai kunci utama menarik minat pemuda.

Menutup dialog tersebut, Ning Lia menekankan pentingnya peran pemerintah sebagai fasilitator melalui program-program stimulus. Ia berharap ada lebih banyak kompetisi atau ruang karya berbasis budaya yang didukung secara resmi untuk memicu gairah kreativitas anak muda.

“Menurutnya, dorongan berupa penghargaan dan wadah berekspresi akan menjadi motor penggerak bagi generasi penerus untuk kembali mencintai dan melestarikan kekayaan budaya Indonesia,” pungkasnya.

 

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *