Surabaya || Jatim Mitra TNI – POLRI.com
Maraknya pekerjaan gorong gorong menjadi lahan bisnis di setiap wilayah (daerah). Tender besar itu membuat beberapa golongan berlomba lomba meraup keuntungan yang melimpah.
Contohnya pekerjaan gorong gorong di wilayah kelurahan Pradah kalikendal kecamatan dukuh pakis malah bikin rusak jalan utama masuk Pradah RT 01 RW 01 sampai RW 02 yang dulu rata sekarang rusak banyak lubang dan kalau hujan makin parah banyak genangan air.
Dan salah satu di RT 02 RW 01 Kerusakan disebabkan oleh gorong-gorong yang baru saja direalisasi tidak mampu menampung debit air saat hujan deras, sehingga menyebabkan banjir padahal sebelum adanya perbaikan (pergantian) gak pernah banjir.
Jalan juga rusak gak di betulkan seperti semula dan pagar rumah warga otomatis di betulkan sendiri gak ada tangung jawab sama sekali setelah pekerjaan gorong gorong, itu malah bikin beban warga karna harus mengeluarkan uang pribadi.
Parahnya lagi mas!? “terang salah satu warga, bedah rumah juga bisa di bilang parah, setiap rumah yang di bedah setidaknya pemilik tidak mengeluarkan uang untuk melanjutkan. Dan parahnya lagi pembelian material di tumpuk jadi satu titik” jelasnya.
“Saiki bangune tok wilayah RW 01, RW 04 jopok bahane tok lapangan RW 02, borong beda rumah tuku material dadi siji” tambahnya.
Nang kene seng borong kakean bati, yo wong wong iku ae teko taun ke taun,nek di tegur kebanyakan pengurusan di persulit mas, bantuan opo ae di hapus jawab salah satu warga, dadi kene ape negur yo gak wani tambahnya.
Kasus yang sering terjadi akibat penyalahgunaan wewenang, seperti proyek fiktif, penggelembungan dana (markup), atau pencairan dana tak sesuai peruntukan, yang merugikan keuangan negara dan menghambat pembangunan, dengan modusnya bervariasi dari manipulasi dokumen hingga pemanfaatan untuk kepentingan pribadi.##
