banner 728x250

Luka Parah Satpam SMP Negeri 2 Nabire  Diserang Pelaku Bertopeng, Polisi Pastikan  Lebih dari Dua Orang

Luka Parah Satpam SMP Negeri 2 Nabire  Diserang Pelaku Bertopeng, Polisi Pastikan  Lebih dari Dua Orang

banner 120x600
banner 468x60

Nabire || Papua Tengah Mitra TNI – POLRI.com

Kasus penganiayaan berat terhadap seorang satpam SMP Negeri 2 Nabire, MT, pada Senin dini hari (17/11/2025), memasuki tahap penyelidikan intensif.

banner 325x300

Kapolres Nabire AKBP Samuel D. Tatiratu, S.I.K., melalui Kasat Reskrim Polres Nabire Iptu Habibi Cendrawasih Solosa, S.Tr.K., S.I.K., menjelaskan kronologi lengkap, temuan CCTV, kondisi korban, serta langkah penyelidikan yang sedang berjalan.

Sekitar pukul 04.00 WIT, piket Polres Nabire menerima laporan masyarakat mengenai dugaan penganiayaan di lingkungan SMP Negeri 2 Nabire.

Tim piket Reskrim bersama Unit Identifikasi dan piket penjagaan langsung menuju lokasi kejadian untuk memastikan kondisi korban dan situasi di lapangan.

Saat petugas tiba, korban MT ditemukan dalam keadaan luka parah dan segera dievakuasi ke RSUD Nabire.

“Prioritas pertama adalah menyelamatkan nyawa korban. Setelah korban dibawa ke rumah sakit, barulah kami kembali melakukan olah TKP awal,” jelas Iptu Habibi.

Saksi utama, Elisa Yeimo, yang berjaga bersama korban, memberikan keterangan awal yang relevan.

Ia mengungkapkan bahwa dirinya tidur di aula sekolah, sedangkan korban berada di pos penjagaan depan. Sekitar pukul 03.30 WIT, saksi mendengar teriakan dari arah pos, dan ketika keluar, ia melihat korban sudah terduduk dalam kondisi luka berat. Saksi berusaha meminta pertolongan dengan menghentikan kendaraan yang melintas, namun tidak ada yang berhenti.

Korban yang masih sadar sempat meminta ponselnya untuk menghubungi polisi.

Dalam pemeriksaan lanjutan, rekaman CCTV sekolah menunjukkan pola pergerakan pelaku yang diduga berjumlah lebih dari dua orang.

“Satu pelaku terlihat di luar pagar mengawasi situasi, sedangkan pelaku lainnya masuk dan langsung menyerang korban,” kata Kasat Reskrim.

Pelaku memotong rantai gembok pagar sebelum masuk ke area sekolah. Mereka mengenakan helm dan jaket sehingga identitas tidak terlihat, sementara CCTV hanya merekam dalam mode hitam putih karena kondisi area yang gelap.

Korban mengalami sejumlah luka berat, termasuk dua luka menganga di kepala sepanjang 3–10 cm, luka potong di hidung, tiga luka besar di bahu kanan, luka di pergelangan tangan kiri hingga menyebabkan jari kelingking putus, serta luka pada lengan kanan.

“Korban kehilangan banyak darah dan sempat tidak sadarkan diri. Saat ini ia menjalani perawatan intensif di RSUD Nabire,” jelas Iptu Habibi.

Dalam penyelidikan awal, polisi telah mengamankan sejumlah barang bukti, antara lain sarung parang kayu yang diduga milik pelaku, ponsel korban, potongan rantai pagar sekolah, serta potongan jari korban yang sudah diserahkan kepada pihak keluarga.

“Semua barang bukti kami analisa dan cocokkan dengan pola serangan serta luka korban,” ujar Kasat Reskrim.

Terkait motif, polisi masih membuka dua kemungkinan utama: dendam pribadi terhadap korban atau upaya pencurian yang berujung kekerasan. Namun, kepastian mengenai motif belum diperoleh karena korban belum dapat memberikan keterangan.

“Tidak ada barang korban yang hilang sejauh ini, tetapi pendalaman tetap kami lakukan,” tambahnya.

Kasat Reskrim menegaskan bahwa tim khusus telah dibentuk sesuai perintah Kapolres Nabire. Unit Reskrim, Unit Identifikasi, dan tim IT dilibatkan untuk menelaah rekaman CCTV dan menelusuri jalur keluar para pelaku.

“Ada indikasi pelaku menggunakan kendaraan. Kami masih mencocokkan dengan rekaman di area luar sekolah,” ujarnya.

Hingga kini, kondisi korban sudah sadar tetapi belum stabil untuk dimintai keterangan. Tim dokter masih berfokus menstabilkan kesehatan korban sebelum pemeriksaan lanjutan dapat dilakukan. Keterangan korban diperkirakan menjadi kunci dalam mengungkap identitas pelaku dan motif penyerangan.

Iptu Habibi menutup penjelasannya dengan mengimbau masyarakat agar berperan aktif memberikan informasi.

“Ini tindakan kriminal berat yang membahayakan keamanan masyarakat. Polres Nabire berkomitmen penuh untuk menuntaskan kasus ini. Penyelidikan dilakukan secara profesional dan terukur. Kami akan bekerja sampai pelaku tertangkap,” tegasnya. (Aw)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *