banner 728x250

Aksi OTK ( Orang Tak Dikenal ) di Nabire, Polisi dan Warga Jadi Korban

Aksi OTK ( Orang Tak Dikenal ) di Nabire, Polisi dan Warga Jadi Korban

banner 120x600
banner 468x60

Nabire, Papua Tengah Mitra TNI – POLRI.com

Jumat, 17 Oktober 2025

banner 325x300

Insiden penembakan brutal kembali mengguncang Kabupaten Nabire, Papua Tengah. Serangan bersenjata diduga dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Aibon Kogoya, menewaskan satu warga sipil dan melukai delapan lainnya, termasuk empat anggota kepolisian.

Berdasarkan laporan aparat kepolisian dan keterangan para saksi, peristiwa itu terjadi pada Jumat (17/10/2025) sekitar pukul 09.30 WIT, di sekitar Km 17–18 Jalan Trans Nabire–Enarotali, Distrik Uwapa, Kabupaten Nabire.

Kelompok bersenjata melakukan penyerangan terhadap rombongan pegawai Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Nabire yang tengah meninjau pekerjaan jalan di wilayah Topo. Penyerangan terjadi tiba-tiba dari arah depan, kiri, dan kanan jalan.

“Kami tidak menyangka tiba-tiba terdengar suara tembakan bertubi-tubi. Kami hanya bisa berusaha menyelamatkan diri,” ujar Aser Kegou, sopir Dinas PU Papua Tengah, salah satu korban luka yang kini dirawat di RSUD Nabire.

Data Korban Sipil

1. Martinus Makai (42) – Kepala Dinas PU Kabupaten Nabire.
Luka lecet di bagian wajah.

2. Yance Makai (38) – PNS, warga Kalibobo Putaran 2.
Luka tembak pada lengan kiri, bawah ketiak, dan perut kiri.

3. Aser Kegou (45) – Staf Dinas PU Papua Tengah, warga SP 2 Nabire Barat.
Luka tembak di lengan kiri.

4. Ari Kismanto (40) – Pendulang, warga Wonorejo.
Luka tembak di lengan kiri dan pergelangan kanan hampir putus.

5. Masturyadi (51) – Sopir lintas Nabire–Topo, warga Topo Jaya.
Luka tembak di kepala belakang kanan, meninggal dunia di lokasi.

Jenazah almarhum Masturyadi saat ini disemayamkan di RSUD Nabire dan akan dipulangkan ke rumah duka di Desa Topo Jaya, Distrik Uwapa.

Kejadian susulan terjadi sekitar pukul 14.40–15.15 WIT, ketika rombongan aparat gabungan melakukan patroli dan evakuasi di lokasi yang sama. Mobil patroli Satnarkoba Polres Nabire yang berada di barisan belakang diserang oleh kelompok bersenjata yang sama.
Empat personel Polres Nabire mengalami luka-luka:

1. Iptu Hardiman Sirait, S.H. (45) – Kasat Narkoba Polres Nabire.
Luka robek di kepala kanan dan bahu kanan.

2. Bripka Laode Munafrin Isra (38) – Anggota Satnarkoba.
Luka tembak di pundak kiri belakang.

3. Briptu Tomas Bisararisi (26) – Anggota Satnarkoba.
Luka di punggung kiri.

4. Brigpol Galuh Yudistiawan (28) – Anggota Satnarkoba.
Luka di bagian atas kepala.

Pihak kepolisian telah menerima keterangan dari sejumlah saksi warga sipil yang berada di lokasi dan di jalur sekitar kejadian. Keterangan saksi menyebut pelaku berjumlah sekitar 10–15 orang dan diduga membawa beberapa senjata laras panjang. Beberapa saksi melaporkan bahwa pelaku berdiri di pinggir jalan sebelum menyerang rombongan.

“Kami melihat mereka berdiri di pinggir jalan, ada sekitar tiga belas orang. Tiba-tiba mereka menembak ke arah kendaraan,” ujar salah satu saksi kepada petugas (identitas saksi dirahasiakan).

Pihak kepolisian langsung bergerak setelah menerima laporan. Langkah-langkah yang diambil antara lain:

1. Melaksanakan apel kesiapan personel gabungan Polda Papua Tengah dan Polres Nabire.

2. Mengamankan TKP di Km 17–18 Jalan Trans Nabire–Enarotali.

3. Mengevakuasi korban ke RSUD Nabire.

4. Melakukan pemeriksaan saksi-saksi.

5. Tim Dokkes Polres Nabire dan tenaga medis RSUD melaksanakan pertolongan pertama di lokasi kejadian.

Pukul 11.40 WIT, Kapolres Nabire AKBP Samuel D. Tatiratu, S.I.K. tiba di RSUD Nabire meninjau kondisi korban, disusul Bupati Nabire pada pukul 11.55 WIT, dan Kapolda Papua Tengah Brigjen Pol. Alfred Papare, S.I.K. pada pukul 12.20 WIT.

Diduga kuat pelaku merupakan anggota KKB pimpinan Aibon Kogoya.

Sembilan orang menjadi korban dalam dua rangkaian penyerangan: lima warga sipil (satu meninggal dunia) dan empat anggota Polres Nabire.

Kemungkinan masih ada korban tambahan di sekitar lokasi kejadian yang belum dievakuasi.

Aparat kini berkoordinasi dengan Satgas ODC untuk mengantisipasi gangguan keamanan lanjutan di jalur Trans Nabire–Enarotali.

Kapolda Papua Tengah dan Kapolres Nabire memimpin operasi di lapangan.

“Kami masih melakukan pengejaran terhadap para pelaku. Kami minta masyarakat tetap tenang, tidak panik, dan tidak terprovokasi isu apa pun,” ujar perwira Humas Polres Nabire.

Aparat gabungan TNI–Polri saat ini masih siaga di lokasi untuk memastikan kondisi keamanan tetap terkendali. Masyarakat diimbau untuk membatasi aktivitas di sekitar Km 17–18 hingga situasi dinyatakan aman.

Arief

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *