banner 728x250

Air PDAM Tirta Kanjuruhan di Bedali Hills Keruh dan Berbau: Warga Terserang Penyakit Kulit, Transparansi Dipertanyakan

Air PDAM Tirta Kanjuruhan di Bedali Hills Keruh dan Berbau: Warga Terserang Penyakit Kulit, Transparansi Dipertanyakan

banner 120x600
banner 468x60

MALANG || JATIM

MITRA TNI – POLRI.COM

banner 325x300

Kamis, 4 September 2025

Warga Perumahan Bedali Hills, Desa Randuagung, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur, dibuat resah oleh pasokan air dari Perumda Tirta Kanjuruhan (PDAM Kabupaten Malang) yang berwarna kecoklatan, berbau lumpur, dan jauh dari standar air layak konsumsi.

Sejak Sabtu, 30 Agustus 2025, kondisi air yang keruh ini dirasakan warga selama berjam-jam dan menimbulkan keresahan.

Meski menggunakan filter tambahan, air tetap menyisakan endapan kotoran sehingga warga harus berkali-kali membersihkan filter. Ironisnya, alih-alih menjadi solusi, penggunaan filter justru menambah pemborosan air dan biaya rumah tangga.

Seorang warga berinisial SY (42) mengaku mengalami gejala gatal, ruam merah, hingga luka di paha setelah menggunakan air tersebut. “Air PDAM seharusnya memberi rasa aman. Tapi kenyataannya malah membawa penyakit,” ungkapnya.

Warga lain yang enggan disebutkan namanya menduga persoalan ini berasal dari proses pengurasan atau kebocoran pipa. Namun, ia menegaskan yang paling disesalkan adalah minimnya komunikasi dan transparansi dari Perumda Tirta Kanjuruhan.

“Seharusnya ada pemberitahuan resmi wilayah mana yang terdampak. Jangan biarkan warga menjadi korban ketidakterbukaan. Kalau memang ada masalah teknis, mestinya disediakan solusi darurat seperti suplai air bersih lewat tangki,” ujarnya dengan nada kecewa.

Keluhan ini menjadi tamparan keras bagi Perumda Tirta Kanjuruhan yang selama ini mendapat mandat melayani kebutuhan dasar masyarakat. Air bersih bukan hanya layanan komersial, tetapi hak masyarakat yang dijamin konstitusi. Lemahnya pelayanan, apalagi tanpa keterbukaan informasi, bisa dianggap bentuk pengabaian tanggung jawab publik.

Hingga berita ini diterbitkan, redaksi masih berupaya menghubungi pihak manajemen Perumda Tirta Kanjuruhan Kabupaten Malang untuk meminta klarifikasi dan penjelasan resmi. Warga berharap peristiwa ini tidak lagi ditangani dengan pendekatan tambal sulam, melainkan dengan langkah nyata peningkatan kualitas layanan air bersih. (bersambung)

(TIMSUS ARF)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *