Banyuwangi || Jatim Mitra TNI – POLRI.com
Jalan protokol di pusat Kota Banyuwangi menjelma lautan cahaya beraneka warna pada Kamis malam (14/8).
Tak sekadar memanjakan mata, tetapi juga menjadi simbol semangat generasi muda untuk berkontribusi membangun Banyuwangi dan Indonesia.
Ya, ribuan cahaya tersebut berpendar dari lampion dan lampu sepeda hias.
Malam itu, ribuan siswa dari berbagai jenjang pendidikan, mulai SD, SMP, hingga SMA/sederajat memeriahkan festival sepeda hias dan lampion yang digelar Pemkab Banyuwangi untuk memperingati Hari Pramuka Tahun 2025 dan perayaan HUT ke-80 Kemerdekaan RI.
Warga memadati trotoar di sepanjang rute yang dilalui para peserta, mulai depan kantor Pemkab Banyuwangi hingga Taman Blambangan demi dapat menyaksikan pawai sepeda hias dengan aneka ornamen serta lampion beragam bentuk dan warna-warni.
Festival sepeda hias dan lampion dimulai dengan upacara pembukaan yang dipimpin langsung oleh Bupati Ipuk Fiestiandani.
Dalam sambutannya, Ipuk mengutip perkataan dari penulis asal Jepang Haruki Murakami.
“Cahaya tidak ada artinya tanpa kegelapan dan perjalanan tidak berarti tanpa langkah pertama. Pada malam ini (14/8), lampion kita cahaya itu sendiri dan sepeda adalah langkah pertamanya,” ujarnya.
Ipuk menekankan pentingnya kebersamaan dan persatuan dalam menghadapi tantangan.
“Dalam gelapnya malam, lampion ini mengajarkan bahwa di setiap tantangan yang kita hadapi selalu ada cahaya harapan yang kita nyalakan bersama,” tuturnya.
Menurut Ipuk, pawai sepeda hias dan lampion menjadi cara efektif untuk menanamkan cinta tanah air sejak dini kepada anak-anak di Banyuwangi.
“Hiasan sepeda dan kostum yang mengangkat potensi lokal seperti hasil bumi, kelautan, budaya, kuliner, dan destinasi wisata Banyuwangi merupakan bentuk edukasi yang mengingatkan semua pihak bahwa kemajuan daerah adalah bagian dari mengisi kemerdekaan,” kata dia.
Ipuk berpesan kepada para peserta dan penonton pada Festival Sepeda Hias dan Lampion untuk tidak takut bermimpi besar dan ragu untuk berkarya.
“Teruslah berjuang dengan tekad dan semangat. Masa depan Banyuwangi dan Indonesia ada di tangan kalian,” ucapnya.
Ipuk menutup sambutannya dengan pantun. “Lampion terang di langit kelam, sepeda hias semarak warnanya. Artinya persatuan kita tak kan pernah padam, Banyuwangi bersinar terang selamanya,” ujarnya.
Lisa, salah satu siswa yang ikut parade sepeda hias dan lampion dari rombongan Gudep MA Ibrahimy mengatakan sangat senang ikut dalam memeriahkan acara.
“Ramai sekali. Dari awal ketika di depan Pemkab Banyuwangi sampai selesai di Taman Blambangan, tidak ada sepinya,” ujarnya.
Mike, wisatawan asing, tak menyia-nyiakan kesempatan untuk menonton sepeda hias dan lampion.
“Ketika lewat saat hendak menuju Pelabuhan Ketapang saya lihat ada parade, jadi saya sempatkan untuk menonton,”ujar pria asal Australia tersebut.
(Jambrong)