Pati || Jateng Mitra TNI – POLRI.com
Pernyataan kontroversial Bupati Pati, Sudewo, yang menantang rakyatnya untuk demo terkait kenaikan pajak PBB-P2 sebesar 250% bak menyulut api dalam sekam.
“Jangankan 5.000, 50.000 orang saya tidak akan gentar,” ungkap Sudewo, Bupati Pati dalam sebuah keterangan pers baru baru ini., yang akhirnya tantangan ini disambut dengan perlawanan yang lebih membara dari masyarakat, Senin 4 Agustus 2025.
Alih-alih mundur, warga Pati yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Pati Bersatu (AMPB) justru menggalang donasi logistik, bahkan telor dan tomat busuk, sebagai simbol perlawanan terhadap “kebusukan pemerintah daerah”.
Aksi demonstrasi yang dijadwalkan pada 13 Agustus mendatang diprediksi akan mengerahkan belasan ribu massa dari berbagai elemen masyarakat, mulai dari mahasiswa hingga tokoh-tokoh lokal.
Aksi ini bukan sekadar unjuk rasa biasa. Ini adalah pertaruhan kehormatan antara penguasa dan rakyatnya. Ketika bupati bersikukuh keputusannya adalah “yang terbaik untuk pembangunan Pati”, masyarakat menilai kebijakan itu “melanggar hukum dan moral” serta “menyengsarakan rakyat”.
Tantangan Sudewo yang dianggap sebagai bentuk arogansi dan ketidakpedulian seorang pemimpin terhadap penderitaan rakyat kini memicu gelombang kemarahan yang semakin besar. Apakah Bupati Pati akan tetap pada pendiriannya, atau akan tunduk pada gelombang protes yang semakin tak terbendung?
Jawabannya akan segera terlihat pada 13 Agustus, saat ribuan warga Pati tumpah ruah di jalanan, membawa tomat busuk sebagai simbol perlawanan. (PRIMA)