Jember || Jatim Mitra TNI – POLRI.com
Jalur penghubung dari Desa Lampeji, menuju Kawangrejo hingga Tempurejo, dikeluhkan warga karena minimnya Penerangan Jalan Umum (PJU).
Kondisi ini dinilai cukup membahayakan, terutama bagi pengendara yang melintas pada malam hari.
Salah satu warga Tempurejo Faisol Amin mengatakan, kawasan tersebut sangat minim penerangan.
“Kalau malam gelap sekali, apalagi di area persawahan dan perkebunan. Kondisi ini cukup mengkhawatirkan, terutama bagi warga yang sering bepergian malam,” ujarnya.
Faisol menambahkan, gelapnya jalur itu sering membuat pengendara harus lebih waspada.
Selain menghindari potensi kecelakaan, pengendara juga khawatir menjadi sasaran tindak kejahatan.
“Sering ada kendaraan yang mengurangi kecepatan drastis karena takut ada lubang atau kendaraan lain dari arah berlawanan,” tambahnya.
Jalur Lampeji hingga Tempurejo memang dikenal sebagai salah satu jalur alternatif yang cukup vital bagi warga setempat menuju kota Jember.
Selain dilalui kendaraan pribadi, jalan tersebut juga kerap dilewati kendaraan muatan berat seperti truk pengangkut hasil perkebunan dan pertanian.
Minimnya penerangan membuat risiko kecelakaan semakin tinggi.
Sejumlah warga juga mengaku kerap memanfaatkan lampu kendaraan secara maksimal ketika melintas pada malam hari.
Namun, cara ini tetap tidak sepenuhnya efektif, mengingat kondisi jalan yang panjang dan banyak tikungan tajam.
“Kalau hujan atau berkabut, jarak pandang semakin terbatas. Sangat berbahaya,” ujarnya.
Selain itu, meski di sebagian ruas jalan terdapat sejumlah lampu, namun banyak yang tertutup oleh dedaunan pepohonan.
“Ada di sebagian jalan, tapi itu juga ketutup pohon, sehingga penerangannya kurang maksimal. Saya berharap segera ada solusi agar warga yang hendak melintasi lebih aman,” pungkasnya.
(Jambrong)
