Banyuwangi || Jatim Mitra TNI – POLRI.com
Satgas Pangan mengintensifkan razia beras oplosan di pasaran. Razia dilaksanakan sebagai tindak lanjut maraknya peredaran beras tak sesuai standar mutu atau beras oplosan.
Hingga kini, sebanyak 201 ton beras dari berbagai merek telah disita oleh Satgas Pangan Polri sebagai barang bukti.
Di Banyuwangi, Satgas Pangan intens turun ke lapangan dengan melibatkan tim gabungan dari Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan), Dinas Koperasi, Usaha Mikro, dan Perdagangan (Diskop-UMP) Banyuwangi, serta tim Polresta Banyuwangi.
Mereka melakukan monitoring dan pengawasan ketat terhadap peredaran beras, baik di tahap pre-market maupun post-market.
Dalam monitoring pre-market salah satunya dilakukan di penggilingan padi CV Sami Jaya yang memproduksi beras merek Kebun Anggur dan Crystal.
Sementara pengawasan post-market dilakukan terhadap produk beras dalam kemasan yang dipasarkan di salah satu supermarket di Banyuwangi.
Dalam kegiatan tersebut ditemukan produk beras merek Sania yang masuk dalam daftar 212 merek yang dirilis oleh Mabes Polri sebagai produk yang diduga bermasalah.
“Kita temukan beras merek Sania dengan kemasan lima kilogram. Temuan tersebut kita tindaklanjuti dengan penelusuran lebih lanjut. Belum bisa kita pastikan apakah beras tersebut oplosan atau tidak. Yang jelas masuk dalam daftar beras yang bermasalah,” ujar Kasatreskrim Polresta Banyuwangi, Kompol Komang Yogi Aryawiguna.
Menyikapi peredaran beras bermasalah, pihaknya bersama dinas lain yang tergabung dalam tim Satgas Pangan Banyuwangi langsung menggelar operasi gabungan. Sasarannya beberapa distributor, toko, dan pelaku usaha packing beras.
“Upaya ini kita laksanakan untuk mengetahui atau melihat langsung adanya peredaran beras bermasalah atau tidak. Sebab, ada beberapa beras yang masuk dalam daftar beras bermasalah,” katanya.
Monitoring beras oplosan dilakukan di pusat kota Banyuwangi hingga pelosok desa. “Ada satu yang kita temukan, dengan kemasan lima kilogram, yaitu merek Sania yang diproduksi oleh PT PIM,” paparnya.
Pihaknya masih melakukan penyelidikan lebih lanjut dengan melibatkan instansi lainnya. “Masih akan kita teliti dulu, karena perlu adanya penyelidikan lebih lanjut,” cetusnya.
Komang menambahkan, untuk kepentingan penyelidikan, beras merek Sania yang ditemukan di pasaran diamankan.
“Kita perlu uji dulu, benar oplosan atau tidak. Jika memang terindikasi oplosan atau bersamalah, akan kita amankan seluruhnya untuk proses lebih lanjut,” tegasnya.
(Jambrong)