Jember || Jatim Mitra TNI – POLRI com
Kirab Pusaka Nusantara dan Sedekah Bumi yang digelar Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Jember di alun-alun, kemarin (20/7/2025), menjadi sejarah baru.
Festival budaya tersebut disebut-sebut yang terbesar dalam sejarah Jember.
Lebih dari dua ribu pusaka dikirab, diikuti 5.000 peserta dari 31 Kecamatan, 250 Desa, dan 13 etnis yang membawa serta pusaka masing-masing.
Bupati Jember Muhammad Fawait menegaskan komitmennya mendukung pelestarian budaya lokal.
“Kami akan support anggaran dari APBD untuk bikin acara budaya lagi. Tahun depan harus lebih besar, kalau perlu bertaraf internasional, seperti JFC (Jember Fashion Carnaval, Red),” ujarnya.
Menurut Fawait, Jember memiliki modal budaya yang kaya dan beragam untuk menjadi miniatur Indonesia.
“Bangsa yang besar adalah bangsa yang memiliki budaya besar. Budaya itu bisa memprediksi masa depan, seperti bedung pace yang berwarna pink, menandakan Bupati Jember sekarang suka pink,” selorohnya disambut tawa peserta.
Ketua FPK Jember Sujatmiko menjelaskan, kirab pusaka ini menjadi yang pertama digelar dengan melibatkan seluruh komponen masyarakat.
“Belum pernah ada acara sebesar ini di Jember maupun daerah lain. Peserta membawa pusaka beragam bentuk, juga membawa tumpeng dengan suka rela,” ungkapnya.
Dia menegaskan, kegiatan ini menguatkan semangat kebangsaan dan pluralisme di Bumi Pandalungan.
“Perbedaan adalah keniscayaan. Dalam Pancasila pun sudah jelas, Bhinneka Tunggal Ika,” tuturnya.
Selain kirab pusaka, acara juga menampilkan tari pecut Sodho Lanang yang pernah menjuarai lomba tari pecut nasional di Kediri.
Serta pameran pusaka untuk edukasi generasi muda.
“Ini bukti Jember punya warisan budaya di 31 kecamatan yang harus dijaga dan dilestarikan,” pungkasnya.
(Jambrong)