Surabaya || Jatim Mitra TNI – POLRI.com
Ketua DPD MADAS (Madura Asli) Jawa Timur, Zainal Fatah, menyerukan pembenahan total dalam struktur dan manajemen organisasi guna menjawab tantangan internal, khususnya kekosongan jabatan Ketua Umum DPP MADAS. Dalam keterangannya, Zainal menekankan pentingnya menjadikan organisasi lebih fungsional dan profesional, dengan fokus utama pada kemampuan kader, bukan sekadar kedekatan personal.
“Kita butuh kader pekerja, bukan hanya kader pengisi jabatan. Penempatan orang harus sesuai kualitasnya.
Ini saatnya MADAS bergerak dengan sistem yang sehat,” tegas Zainal dalam rapat internal DPD MADAS Jatim, Selasa (16/7).
Zainal menjelaskan bahwa restrukturisasi organisasi adalah langkah strategis agar kepengurusan MADAS bisa lebih ramping, tepat fungsi, dan cepat merespons dinamika masyarakat Madura. Ia menggarisbawahi pentingnya kaderisasi berdasarkan integritas, kapasitas, dan loyalitas, bukan karena kedekatan emosional atau afiliasi pribadi.
“Jabatan bukan hadiah. Pengurus harus punya kompetensi di bidangnya agar program bisa dijalankan dengan efisien dan profesional,” ujarnya.
Dalam rangka penguatan sistem organisasi, DPD MADAS Jatim juga mendorong pendataan ulang dan penertiban Kartu Tanda Anggota (KTA) secara nasional. Hal ini dinilai penting agar kejelasan status anggota dapat terpantau secara tertib, sekaligus memudahkan manajemen data, pengawasan program, dan komunikasi lintas wilayah.
“Kalau data keanggotaan kita rapi, semua instruksi dan program bisa diterjemahkan hingga ke level desa dengan lebih terarah,” tambah Zainal.
Tak hanya itu, Zainal menyoroti pentingnya transparansi dalam laporan keuangan organisasi. Ia menekankan bahwa pelaporan kas, baik di tingkat pusat maupun daerah, harus terbuka dan akuntabel demi menjaga kepercayaan antaranggota serta mencegah potensi konflik internal.
“Transparansi itu bukan sekadar formalitas, tapi syarat utama menjaga kepercayaan dan integritas organisasi,” tandasnya.
Zainal juga menyerukan agar Garis Besar Haluan MADAS (GBHM) segera disosialisasikan ulang ke seluruh tingkatan struktur. Ia menilai bahwa tanpa pedoman yang jelas, setiap kebijakan dan program berisiko keluar dari rel perjuangan MADAS yang menjunjung nilai persatuan dan pemberdayaan masyarakat Madura.
Dengan visi menjadi wadah pemersatu masyarakat Madura yang bermartabat dan berdaya saing, serta terbuka bagi siapa pun yang satu tujuan, MADAS mengusung misi besar dalam pembangunan sosial, budaya, dan ekonomi bangsa.
Struktur organisasi pun telah dirancang agar fungsional:
• DPD: Mengelola program provinsi dan membina DPC.
• DPC: Melaksanakan kebijakan DPD dan memandu DPAC sesuai kondisi lokal.
• DPAC: Garda terdepan pelaksana program, terutama di tingkat desa
Zainal menutup arahannya dengan ajakan agar seluruh unsur MADAS menjaga kekompakan, meninggalkan pola lama yang tidak produktif, dan membangun budaya organisasi yang mengedepankan profesionalisme, ketertiban, dan kesetaraan.
“Kita bukan hanya membangun organisasi, tapi membangun peradaban masyarakat Madura yang berdaya. Untuk itu, semua harus fungsional dan profesional,” pungkasnya.
Yanto