Banyuwangi || Jatim Mitra TNI – POLRI.com
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut buka suara terkait insiden pemblokiran akses oleh sopir truk di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi yang mengakibatkan kemacetan total kemarin.
Direktur Jenderal Perhubungan Laut Muhammad Masyhud mengatakan berdasarkan laporan yang diterima dari KSOP Kelas III Tanjung Wangi, pemblokiran dilakukan sebagai bentuk protes atas terbatasnya jumlah kapal yang beroperasi akibat adanya inspeksi kapal di dermaga LCM.
Masyhud bilang inspeksi tersebut merupakan langkah penting yang dilakukan untuk menjamin keselamatan pelayaran dan mencegah terulangnya tragedi tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya.
Berdasarkan laporan awal, sambung dia, dari total 54 kapal yang diperiksa, 15 kapal dinyatakan belum memenuhi syarat untuk berlayar, sedangkan 39 kapal dinyatakan laiklaut.
“Jumlah kapal yang terbatas tersebut menyebabkan terjadinya antrean panjang yang berujung pada aksi protes oleh para supir truk,” ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis, 17 Juli.
Masyhud mengatakan hingga sore kemarin, hasil uji petik terbaru menunjukkan terdapat tambahan 6 kapal yang telah dinyatakan laiklaut, sehingga total ada 45 kapal yang dapat beroperasi melayani pelayaran di Selat Bali.
“Kondisi antrean sejak sore ini sudah berangsur normal dan tidak ada pemblokiran akses,” katanya.
Dia juga bilang pihaknya terus melakukan koordinasi intensif dengan pihak-pihak terkait untuk memastikan kelancaran arus kendaraan dan pelayanan di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi.
“Keselamatan penumpang dan kelancaran arus logistik selalu menjadi prioritas utama Ditjen Perhubungan Laut. Kami akan terus memantau situasi dan memberikan informasi terkini apabila terdapat perkembangan lebih lanjut,” tuturnya.
Sebelumnya diberitakan, Tim Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (Hubla) Kementerian Perhubungan inspeksi mendadak kapal motor penyeberangan (KMP) yang beroperasi di lintasan Pelabuhan Ketapang (Banyuwangi) – Pelabuhan Gilimanuk (Bali), dan 15 kapal lainnya harus dilakukan perbaikan.
Petugas dari Ditjen Hubla Kementerian Perhubungan (Kemenhub) fokus inspeksi mendadak belasan kapal motor di Dermaga LCM (Landinf Craft Machine) Pelabuhan Ketapang, Kabupaten Banyuwangi, setelah insiden kecelakaan laut KMP Tunu Pratama Jaya pada Rabu, 2 Juli 2025.
“Tim dari pusat melakukan pemeriksaan kapal-kapal di lintasan Ketapang-Gilimanuk, setelah kami terima hasilnya pada Senin (14 Juli), 15 kapal harus segera memperbaiki kekurangan yang ada di atas kapal itu,” kata Kepala Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas III Tanjung Wangi, Banyuwangi Purgana, Rabu, 16 Juli.
(Jambrong)