banner 728x250

Sopir Tanpa SIM, Dump Truk Tabrak Pemotor hingga Tewas di Gresik

Sopir Tanpa SIM, Dump Truk Tabrak Pemotor hingga Tewas di Gresik

banner 120x600
banner 468x60

Gresik || Jatim Mitra TNI  -POLRI.com

Kecelakaan maut dump truk menabrak pemotor hingga tewas di Jalan Raya Golokan, Kecamatan Sidayu, Gresik pada Senin (7/7) lalu, menuai kecaman pihak legislatif.

banner 325x300

Pasalnya, pengemudi truk didapati berkendara tanpa Surat Izin Mengemudi (SIM).

Peristiwa itu menewaskan Moh Mas’ulil Mubdi Allaudza’i, 26 tahun, warga Desa Campurejo, Kecamatan Panceng Gresik.

Korban mengendarai sepeda motor Honda Scoopy W-6573-GE melaju dari arah timur menuju barat (Sidayu ke Ujungpangkah).

Nahas, dari arah barat ke timur dump truk yang dikemudikan Sumarno, 44 tahun, warga Desa Jombok, Kecamatan Jatirogo, Tuban, mencoba mendahului kendaraan lain dengan mengambil jalur terlalu ke kanan. Tabrakan adu banteng pun terjadi.

Korban sempat dilarikan ke RSUD Ibnu Sina Gresik. Namun nyawanya tak tertolong. Sementara itu, sang sopir selamat dan kini tengah diperiksa oleh pihak kepolisian. Polisi menemukan fakta bahwa Sumarno mengemudi tanpa SIM.

Kecelakaan ini sontak memantik reaksi keras dari DPRD Gresik. Wakil Ketua Komisi III Abdullah Hamdi, menyatakan bahwa kasus ini adalah salah satu bukti bahwa pengawasan terhadap pengemudi kendaraan berat masih sangat longgar.

“Peristiwa di Golokan itu memperkuat kekhawatiran kami bahwa banyak pengemudi truk tidak patuh aturan. Ada yang tidak punya SIM, ada juga yang SIM-nya ditahan perusahaan. Itu tidak boleh,” tegasnya, Kamis (10/7).

Hamdi mendorong agar Satlantas Polres Gresik meningkatkan operasi lalu lintas, baik dalam bentuk razia simpatik maupun tindakan represif. Ia juga menyarankan agar truk-truk yang kedapatan melebihi tonase dihentikan langsung di jalan, dan bila memungkinkan dilakukan penurunan muatan di tempat.

“Kalau ada kendaraan berat yang melebihi tonase harus benar-benar diberhentikan. Bila perlu, jika memungkinkan dan tidak mengganggu, turunkan muatannya di pinggir jalan. Sebagai shock therapy,” ujar Hamdi.

Menurutnya, langkah itu penting untuk menimbulkan efek jera bagi para sopir maupun perusahaan yang abai terhadap keselamatan berkendara.
(Jambrong)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *