Pacitan || Jatim Mitra TNI – POLRI.com
Kerusakan bangunan check dam Mlati di Kecamatan Arjosari, Pacitan, berdampak besar pada sektor pertanian setempat.
Sedikitnya 136 hektare sawah yang tersebar di tiga desa, yakni Mlati, Sedayu, dan Tremas, kini berada di ambang gagal tanam akibat terputusnya aliran irigasi.
Peristiwa ambrolnya dam terjadi pada Minggu (6/7) siang, dalam kondisi cuaca cerah tanpa tanda-tanda bahaya.
Struktur penahan air yang telah berdiri sejak 1995 itu ambruk begitu saja, diduga kuat akibat faktor usia bangunan yang sudah tua dan lapuk dimakan waktu.
“Kami tidak menyangka karena saat kejadian cuaca sedang cerah. Dam itu memang sudah lama berdiri dan usianya sudah tua,” terang Frendy Eka Endrianto, Pj Kepala Desa Mlati yang juga Sekcam Arjosari, Kamis (10/7).
Melihat ancaman gagal panen yang mengintai, Pemdes Mlati bersama BBWS Bengawan Solo, DPUPR Pacitan, serta dukungan Polsek Arjosari, langsung mengambil langkah darurat.
Upaya penanganan dilakukan dengan membangun bendungan sementara dari karung pasir (sandbag) dan memasang pipa PVC guna menyalurkan air dari sisa aliran sungai ke area persawahan.
“Ini untuk menyelamatkan 136 hektare sawah agar tetap mendapat pasokan air, meski kapasitasnya terbatas dan sifatnya hanya sementara,” jelas Frendy.
Di sisi lain, perbaikan permanen check dam Mlati kini menjadi prioritas BBWS Bengawan Solo.
Proses perencanaan pembangunan dam baru sudah dimulai, namun belum diketahui kapan realisasi fisik akan berjalan.
“Harapannya, pembangunan dam permanen bisa segera dimulai, sehingga pasokan air untuk petani benar-benar terjamin,” tegas Frendy.
(Jambrong)