Ponorogo || Jatim Mitra TNI – POLRI.com
Sosok Dewi Astutik mendadak jadi perbincangan hangat.
Perempuan beralamat RT 01 RW 01, Dusun Sumber Agung, Desa/Kecamatan Balong, Ponorogo, itu disebut-sebut sebagai buron Badan Narkotika Nasional (BNN) atas dugaan keterlibatannya dalam jaringan narkoba dua ton yang digagalkan di perairan Kepulauan Riau (Kepri).
Namun, saat Mitra TNI – POLRI.com menelusuri alamat yang tertera dalam KTP Dewi Astutik—yang kini beredar luas di media sosial—tidak satu pun warga setempat mengenali nama tersebut.
Sri Wahyuni, warga RT 01 RW 01, sempat terkejut saat diperlihatkan foto Dewi Astutik.
Menurutnya, wajah dalam foto tersebut mirip dengan tetangganya yang sudah sekitar sepuluh tahun bekerja sebagai pekerja migran Indonesia (PMI) di Kamboja.
“Kurang ingat namanya, tapi wajahnya seperti itu. Memang sudah lama tidak pulang,” ujarnya.
Kemiripan tersebut memperkuat dugaan bahwa Dewi Astutik memang berada di Kamboja—negara yang juga disebut dalam laporan sebagai lokasi persembunyiannya.
Meski demikian, Sri belum bisa memastikan identitas pasti perempuan yang dimaksud.
“Setahu saya, dia bukan asli sini, tapi menikah dengan orang sini,” imbuhnya.
Kepala Dusun Sumber Agung, Gunawan, juga mengaku tidak pernah mencatat adanya warga bernama Dewi Astutik selama menjabat sejak 2003.
“Alamatnya memang benar ada, tapi nama itu tidak pernah tercatat sebagai warga sini,” tegasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, BNN berhasil menggagalkan penyelundupan dua ton sabu dari jaringan internasional di wilayah Kepulauan Kepri.
Dalam penyidikan, nama Dewi Astutik muncul sebagai otak di balik operasi pengiriman barang haram tersebut.
Perempuan yang ber-KTP Ponorogo itu kini masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) dan diduga melarikan diri ke luar negeri
(Jambrong)