Jombang || Jatim Mitra TNI – POLRI.com
Keluhan sejumlah nasabah koperasi serba usaha (KSU) Al Kahfi di Jalan Seroja Desa/Kecamatan Jombang yang tabungannya sulit cair menjadi atensi aparat penegak hukum (APH).
Polres Jombang telah melangkah untuk menyelidiki kasus tersebut. Bahkan sejumlah pihak telah dipanggil untuk dimintai keterangan.
Informasi yang dihimpun, Unit Tindak Pidana Umum (Tipidum) Satuan Reserse Kriminal Polres Jombang, memanggil pihak terkait guna mendalami kasus itu.
Kasat Reskrim Polres Jombang, AKP Margono Suhendra, membenarkan, pihaknya telah melakukan klarifikasi terhadap sejumlah pihak yang berkaitan dengan keluhan dana nasabah koperasi yang sulit cair.
Termasuk melakukan klarifikasi terhadap pejabat di Dinas Koperasi dan Usaha Mikro (Dinkopum) Kabupaten Jombang.
’’Dinkop UM kita panggil untuk dimintai keterangan,’’ kata AKP Margono, Rabu (14/5).
Sejauh ini tahapan penyelidikan masih dalam proses klarifikasi. Sebab, pihaknya belum menerima laporan resmi dari para nasabah terkait persoalan tersebut.
Terpisah, Plt Kepala Dinkop UM Jombang, Gatut Wijaya, juga berencana memanggil pengurus KSU Al Kahfi untuk diminati klarifikasi.
Jadwal pemanggilan, rencana dilakukan Jumat (16/5) besok.
’’Akan dipanggil ke dinas, ada dua pengaduan dari anggota yang merasa uangnya sulit cair. Pihak koperasi diminta datang ke Dinas Koperasi Jombang pada Jumat 16 Mei,’’ katanya melalui Fatkhur Rozik, petugas pengawas koperasi.
Dua pengadu itu bernama Septian Dwi warga Tambakberas, Desa Tambakrejo, Kecamatan Jombang. Serta Susiana warga Dusun/Desa Cangkringrandu, Kecamatan Perak.
’’Masih dua orang ini yang menyampaikan pengaduan kepada kami. Kemarin ditemui oleh ibu kabid,’’ ungkapnya.
Nasabah mengadu kesulitan mencairkan dana mereka berupa tabungan dan deposito meski sudah jatuh tempo pembayaran.
Siska, salah satu nasabah koperasi mengaku tak bisa menghubungi manajer atau pengurus KSU Al Kahfi.
’’Saya mencoba datang ke rumah salah satu pengurus namun tutup, dan kata tetangganya dia jarang ada di rumah,’’ ujarnya.
Perempuan yang punya tabungan Rp 30 juta ini khawatir uangnya tak bisa diambil. Sebab, uang tersebut hendak digunakan modal jualan.
(Jambrong)