Gresik || Jatim Mitra TNI – POLRI.com
Meski sempat melakukan klarifikasi dalam agenda hearing bersama DPRD Gresik, dugaan penyelewengan dana desa kembali menyeret nama Kepala Desa Pacuh, Imron Hamzah. Klarifikasi yang disampaikannya kepada sejumlah media, baik cetak maupun online, menyebutkan bahwa seluruh proyek infrastruktur telah direalisasikan sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB).
“Semua pekerjaan sudah terealisasi dan sesuai dengan RAB,” ujar Imron dalam keterangannya. Ia juga mengakui bahwa dirinya jarang berkantor karena alasan pribadi.
Namun, temuan terbaru dari awak media di lapangan justru menguak hal sebaliknya. Berdasarkan hasil investigasi, terdapat aset inventaris dari Pemkab yang tergadaikan kepada warga berinisial (SH) selama satu tahun 5 bulan dengan nilai fantastik, dan proyek dengan tahun 2024 yang diduga kuat anggarannya mengalami penyimpangan. Salah satu pekerja berinisial SD mengaku belum menerima pembayaran upah senilai ratusan juta rupiah, meskipun proyek yang dimaksud telah selesai dikerjakan.
Yang lebih mengejutkan, Kepala Desa Pacuh disebut telah membuat surat tertulis yang ditandatangani langsung, mengakui belum membayar upah SD. Pernyataan tersebut juga turut ditandatangani oleh Abdus Somad selaku bendahara desa, yang sekaligus menjadi saksi dalam dokumen tersebut.
Ketika dikonfirmasi, Abdus Somad membenarkan adanya persoalan ini. Ia menyebutkan bahwa secara administratif, seluruh pembayaran proyek infrastruktur desa,sudah terbayarkan termasuk dana anggaran Rp20 juta untuk kerja sama pengangkutan sampah dengan pihak kedua (DHL), telah diselesaikan. Namun faktanya, menurut hasil investigasi dari Tim Khusus DPW Persatuan Wartawan Duta Pena Indonesia (PWDPI), kerja sama tersebut diduga fiktif dan tidak pernah terealisasi di lapangan.
Kondisi ini menambah deretan panjang dugaan penyelewengan anggaran di tingkat desa, khususnya pada proyek yang bersumber dari Dana Desa (DD) tahun 2024. Masyarakat Pacuh kini menanti sikap tegas dari aparat penegak hukum dan pemerintah daerah untuk mengusut tuntas persoalan ini.
Investigasi Masih Berlanjut
Hingga berita ini diturunkan, pihak Kades Pacuh atau Pemdes belum memberikan tanggapan resmi terkait pengakuan tertulis yang beredar, sementara awak media terus berupaya mengonfirmasi lebih lanjut untuk mendapatkan kejelasan
Yn