Nabire|| Papua Tengah, Mitra TNI – POLRI.com
Acara ibadah syukuran dalam rangka pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Puncak yang digelar pada Rabu (26/3) sempat diwarnai kericuhan. Insiden terjadi setelah sekelompok pemuda dalam kondisi mabuk mengganggu jalannya acara, yang kemudian memicu aksi saling lempar batu antara dua kelompok.
Berkat kesigapan aparat keamanan yang dibantu tokoh masyarakat dan pemerintah daerah, situasi berhasil dikendalikan. Perdamaian pun kembali terjalin di antara pihak-pihak yang terlibat dalam insiden tersebut.
Kapolres Nabire, AKBP Samuel D. Tatiratu, S.I.K, menjelaskan bahwa kericuhan bermula ketika acara syukuran yang dihadiri sekitar 2.000 orang sedang berlangsung. Sekelompok pemuda yang diduga berada di bawah pengaruh minuman keras mulai bertindak tidak kondusif, yang kemudian memicu ketegangan dan berujung pada aksi saling lempar batu.
“Menanggapi situasi tersebut, aparat gabungan dari Brimob, Polres, dan Polsek segera dikerahkan untuk mengamankan lokasi dan memisahkan kelompok yang bertikai. Proses mediasi langsung dilakukan dengan melibatkan Penjabat (Pj) Bupati Puncak, Neno Tabuni, Sekda Puncak Nenota Buni, serta perwakilan DPRP, DPRK, MRP, dan tokoh masyarakat lainnya,” jelas Kapolres
Setelah dialog intensif, kesepakatan damai akhirnya tercapai pada pukul 18.30 WIT. Kedua kelompok yang sebelumnya berseteru duduk bersama di depan gereja, berjabat tangan, dan saling meminta maaf. Prosesi perdamaian dilanjutkan dengan pembagian daging babi hasil barapen sebagai simbol kebersamaan dan rekonsiliasi.
“Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada warga yang tidak terprovokasi serta kepada pemerintah daerah, DPRP, DPRK, MRP, dan seluruh tokoh masyarakat yang telah membantu menyelesaikan permasalahan ini dengan damai,” ujar kapolres.
Selain itu, pihak kepolisian menegaskan akan terus meningkatkan pengamanan dan patroli guna mencegah insiden serupa di masa mendatang.
“Kami mengimbau seluruh masyarakat untuk tetap menjaga situasi keamanan dan ketertiban. Jangan mudah terprovokasi oleh pihak-pihak yang ingin menciptakan konflik. Kami akan terus hadir untuk menjaga keamanan dan ketertiban bersama,” tambah Kapolres.
Saat ini, aparat kepolisian masih melakukan pendataan terhadap korban luka akibat lemparan batu serta kendaraan yang mengalami kerusakan, yang diperkirakan mencapai empat hingga lima unit. Pemerintah daerah telah menyatakan siap bertanggung jawab atas biaya perawatan korban dan perbaikan kendaraan yang terdampak.
Sebanyak 296 personel gabungan dari Brimob, Polres, Polsek, dan Babinsa telah dikerahkan untuk memastikan keamanan selama acara berlangsung. Hingga berita ini diturunkan, situasi di Kabupaten Puncak telah kembali kondusif, dan masyarakat membubarkan diri dengan tertib.
Acara syukuran yang sempat diwarnai insiden akhirnya berakhir dengan damai, mencerminkan semangat persatuan dan rekonsiliasi di Kabupaten Puncak.
_Arief Aw-