Surabaya ( Jatim ) Mitra TNI – POLRI.com
Sampah menumpuk di Jalanan Kali Bokor I mengganggu pengguna jalan. Warga Jalan Bagong Ginayang Gang 6 yang paling dekat dengan lokasi seringkali jadi sasaran tuduhan. Tumpukan sampah sepanjang sekitar 100 meter itu terlihat di tepi Jalan Kali Bokor I sisi kiri arah Jalan Ngagel. Tumpukan itu sampai ke aspal jalan.
Pengendara yang melintas pun menghirup aroma tak sedap. Selain itu, pengendara mobil yang berpapasan menjadi harus bergantian gegara sampah meluber ke jalan.
Sebenarnya sudah terpasang beberapa plakat bertuliskan ‘Dilarang buang sampah di sini’. Namun larangan itu tidak diindahkan orang yang suka membuang sampah sembarangan.
Ternyata lokasi itu sudah menjadi tempat pembuangan sampah secara liar selama belasan tahun. Warga Jalan Bangong Ginayan Gang 6 sering mengadukan itu ke Pemkot Surabaya.
Berkali-kali pula sampah itu telah dibersihkan, namun masih saja di lokasi yang sama orang yang tidak bertanggung jawab membuang sampahnya di sana.
“Sudah belasan tahun. Dibersihkan ada sampah lagi. Sudah lama sekali, sudah dipasang plakat. Sekarang habis, besok ada lagi,” kata Subandi (60) warga Jalan Bagong Ginayan Gang 6 saat ditemui, Jumat (28/2/2025).
Subandi mengatakan biasanya orang-orang membuang sampah di bangunan kosong itu pada malam hari. Bahkan ada yang membawa sampah sampai satu pikap.
“Bawa motor langsung buang. Biasanya habis Magrib, Isya. Kadang bawa sampah satu becak, padahal sudah dikejar sama orang. Ada kulit degan ada sampai satu pikap. Kadang kasur, sampah besar-besar,” ujarnya.
Ketika ada sampah di lokasi itu, warga sering lapor ke pemkot dan dibersihkan. Bahkan sudah ada yang menjaga dan bersih-bersih, namun ketika tak dijaga kembali jadi tempat buang sampah.
Bukan hanya meluber ke jalanan, sampah-sampah itu juga menutupi salurah air yang masih aktif. Ketika hujan, sampah itu berpotensi menyebabkan banjir.
Warga Jalan Bagong Ginayang Gang 6 kesal selalu menjadi tertuduh dalam hal sampah di jalan itu. Padahal mereka selalu menegur orang yang buang sampah, bahkan melapor ke pemkot.
“Yang bikin kesal itu yang dituduh orang sini. Padahal warga sini kalau tahu ditegur, diusir. Pernah malam naruh, selang beberapa menit plakat hilang. Warga sini yang ditegur, padahal bukan warga sini. Katanya warga sini nggak bertanggung jawab, wong warga sini yang ingatkan. Sampai kesal,” jelasnya.
Demikian halnya Sumiati (65), pemilik warung dan warga asli Jalan Bagong Ginayan Gang 6. Dia berharap pemkot segera menindaklanjuti sampah yang terus datang itu.
“Warga sini capek jadi sasaran, kalau kotor ditegur terus. Padahal pernah petugas kelurahan ditugaskan jaga dan tahu kalau bukan warga sini,” kata Sumiati.
Ia ingin daerah tempat tinggalnya bersih. Apalagi Surabaya terkenal dengan kebersihan kotanya. Terutama karena sampah juga akan memunculkan masalah kesehatan.
“Kalau saya ingin bersih biar sehat, ingin ditindak lanjut supaya nggak buang lagi di situ. Harapan saya pemkot cari orang yang buang-buang supaya dikasih peringatan. Saya nggak tahu orang-orang mana,” pungkasnya.
Berkaitan dengan kasus orang tak bertanggung jawab yang buang sampah sembarangan ini, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Surabaya belum memberikan komentar. (Jambrong)