banner 728x250
Daerah  

Pengemis Musiman Mulai Menyebar di Surabaya Jelang Ramadhan

Pengemis Musiman Mulai Menyebar di Surabaya Jelang Ramadhan

banner 120x600
banner 468x60

Surabaya ( Jatim ) Mitra TNI – POLRI.com

Jelang Ramadan pengemis musiman mulai menyebar di Surabaya. Mereka mendatangi makam hingga masjid besar sebelum dan saat puasa.
Kepala Satpol PP Surabaya M Fikser mengatakan jelang Ramadan pihaknya sudah menempatkan petugas di makam-makam besar. Karena sasaran pengemis salah satunya makam.

banner 325x300

“Kemarin Minggu sudah mulai waktu ziarah makam, di Keputih, Rangkah, hampir semua makam pengemis meningkat dan kami mulai operasi. Kita tidak tahu apakah didrop atau bagaimana, karena tiba-tiba ada. Sampai sekarang belum tahu yang mengkoordinir siapa,” kata Fikser, Senin (24/2/2025).

Kemudian yang diantisipasi saat Ramadan ialah tempat ibadah. Karena saat salat tarawih banyak jemaah di masjid besar, ini juga sasaran pengemis.

“Di masjid pada saat tarawih, seperti Masjid Al-Akbar, Ampel, Masjid Kembang Kuning tempat-tempat yang sering didatangi pengemis. Di traffic light juga diperketat untuk pengemis, pengamen,” jelasnya.

Fikser menyebutkan pengemis-pengemis itu datang dari luar kota ke Surabaya. Namun ia tak menyebut pasti daerah mana.

“Dari luar Kota Surabaya. Makanya kami bawa ke Liponsos, nanti dari sana Liponsos kota dibawa ke provinsi untuk dikembalikan ke daerah asal,” ujarnya.

Akhir pekan kemarin, Satpol PP sudah menangkap 15 pengemis. Khusus di kawasan Ampel tidak hanya di jalan, tetapi pengemis menjamur hingga masuk area masjid.

Pada saat Ramadan nanti, Satpol PP akan meningkatkan operasi asurahan rembulan ramadan (ARR) yang biasanya mulai pukul 23.00 WIB dimajukan setelah magrib atau waktu buka puasa.

“Kami sudah petakan mereka di mana tempat favorit. Ampel, Masjid Agung juga tempat favorit. Kami sudah antisipasi. Walau mereka tahu Surabaya pasti ada operasi mereka tetap mengemis,” katanya.

Meski menangkap para pengemis musiman, pemkot tidak bisa memberi sanksi tipiring. Sebab, orang yang suka minta-minta itu mengakali sanksi dengan tidak membawa identitas.

“Nggak bisa sanksi tipiring, karena mereka nggak bawa KTP, apa yang disita? Mereka paham kalau mengemis nggak bawa KTP untuk menutupi identitas. Akhirnya kami tangkap dan dibawa ke Liponsos,” kata Fikser yanh juga Plt Kadiskominfo Surabaya itu.

Masyarakat pun diimbau tidak memberi uang kepada pengemis. Bila mengetahui bisa langsung lapor ke petugas yang berjaga kemudian akan diamankan dan dibawa ke Liponsos. (Jambrong)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *