banner 728x250

Geger! 45 Siswa SD Negeri di Kesamben Jombang Keracunan Massal

Geger! 45 Siswa SD Negeri di Kesamben Jombang Keracunan Massal

banner 120x600
banner 468x60

Jombang ( Jatim ) Mitra TNI – POLRI.com

Keracunan massal terjadi di SDN Wuluh, Kecamatan Kesamben, Jombang. Sebanyak 45 siswa mengeluh mual, muntah dan pusing setelah menyantap jajanan dari kantin sekolah.
Kapolsek Kesamben Iptu Niswan menjelaskan terdapat 45 siswa yang mengalami gejala keracunan, yaitu mual, muntah dan pusing pada Selasa (18/2) malam. Gejala keracunan itu dialami para siswa diduga setelah menyantap jajanan di kantin SDN Wuluh siang harinya.

banner 325x300

Jajanan yang mereka santap diduga berupa sosis, tempura, dan sate usus. Para siswa pun dibawa ke Bidan Desa Wuluh oleh orang tua masing-masing. Hasilnya, 41 siswa sudah sembuh sehingga kembali beraktivitas seperti sedia kala.

“Setelah dikasih obat bidan terus sembuh, ada 41 siswa yang sudah masuk sekolah,” jelasnya kepada wartawan, Kamis (20/2/2025).

Sedangkan 4 siswa SDN Wuluh, lanjut Niswan, sampai saat ini masih menjalani perawatan. Yaitu Rania Nazzanin Azzahra, siswa kelas 2 dirawat di Puskesmas Sumobito dan Hafizhah Fikhri Ananta, siswa kelas 1 dirawat di klinik Bima Medika, Desa Watudakon, Kesamben.

Juga Salsa, siswa kelas 6 dan Mohammad Juventus Ibrahim, siswa kelas 2 SDN Wuluh dirawat di Puskesmas Kesamben. “Tadi saya cek, kondisi mereka sudah membaik dan pulih,” terangnya.

Polisi telah melakukan olah TKP di kantin SDN Wuluh yang menjual jajanan kepada para korban. Bersama Dinas Kesehatan (Dinkes) Jombang, polisi juga mengambil sampel muntahan korban dan sisa jajanan yang dimakan para korban.

Kepala Dinkes Jombang dr Hexawan Tjahja Widada menuturkan, tinggal 4 siswa SDN Wuluh yang dirawat karena masih mengalami mual, muntah dan diare. “Sehingga makanan tidak bisa masuk, otomatis harus lewat cairan agar tidak lemas,” ujarnya.

dr Hexawan menduga 45 siswa mengalami gejala keracunan setelah menyantap makanan beku atau frozen food berupa sosis, tempura dan sate usus di kantin SDN Wuluh. Sampel muntahan dan sisa makanan telah dikirim ke Balai Besar Laboratorium Kesehatan Masyarakat (BBLKM) untuk mengungkap kandungannya.

“Sampel dibawa ke BLKM Surabaya,” tandasnya.

(Jambrong)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *