Sidoarjo ( Jatim ) Mitra TNI – POLRI.com
Banjir kembali terjadi di Jalan Joyoboyo, Desa Medaeng, Kecamatan Waru, Sidoarjo. Ini diperparah, hujan lebat kembali mengguyur pada Minggu (26/1) siang yang menyebabkan debit air semakin tinggi.
Banjir yang merendam Jalan Joyoboyo, Medaeng, Waru, Sidoarjo, menyebabkan sebagian rumah maupun pertokoan turut kemasukan air. Bahkan, beberapa pengendara motor harus mendorong motornya akibat mogok usia mesinnya terendam air.
“Habis hujan deras semalam itu langsung banjir. Volume air lama kelamaan semakin naik, karena hujannya tak kunjung reda,” ujar penjaga konter, Silvi.
Ia menuturkan, banjir yang tak kunjung surut ini sampai masuk ke dalam konter yang dijaganya yang berlokasi di Jalan Joyoboyo sebelah selatan. Banjir yang masuk ke dalam konternya setinggi 30 hingga 40 sentimeter.
“Kalau di konter yang saya jaga, Jalan Joyoboyo sebelah selatan itu masuk ke dalam konter airnya. Kalau di jalannya cukup parah setinggi lutut orang dewasa,” ungkap perempuan 23 tahun itu.
Menurutnya, banjir ini terjadi setiap tahunnya ketika hujan lebat mengguyur. Masih belum ada solusi dari pemerintah daerah untuk menanggulangi masalah banjir di Jalan Joyoboyo.
“Kalau perbaikan untuk mengatasi banjir belum pernah ada sepertinya, dari dulu setiap hujan deras ya selalu banjir. Harapannya, segera diatasi supaya tidak terjadi banjir lagi,” tuturnya.
Terpisah, penjual pentol, Tomo mengeluhkan hal yang senada. Setiap hujan deras mengguyur, di jalan depan tempat jualannya selalu banjir. Namun, air tidak sampai masuk ke dalam kiosnya.
“Semalam itu tinggi, sampai hampir selutut. Ya mengganggu kalau jualan gini. Saya baru setahun jualan di sini,” ujar pria 28 tahun tersebut.
Sementara itu, Camat Waru, Nawari mengatakan, saat ini pihaknya tengah berkeliling untuk memantau banjir di wilayah Waru. Ada beberapa desa yang tergenang oleh banjir.
“Saat ini saya ada di Medaeng, ada beberapa titik yang tergenang banjir cukup parah,” ungkapnya.
Menurutnya, ketinggian banjir di Medaeng mencapai 30 hingga 40 sentimeter. Dia mengungkapkan, ada beberapa kendaraan bermotor yang mesinnya mogok akibat banjir.
“Kalau di Pepelegi ketinggian 20 sentimeter. Saya akan mantau di Desa Kedungrejo, Kureksari, Waru. Bungurasih ada dampaknya tapi tidak sebegitu parah,” tuturnya.
Menurutnya, ada dua penyebab terjadinya banjir di wilayah Waru. Salah satunya, pintu air di Desa Ketegan dibuka dan enceng gondok serta sampah yang memenuhi Sungai Sinir.
“Kami akan koordinasi dengan penjaga pintu air Ketegan serta melakukan koordinasi dengan Sekda Sidoarjo untuk normalisasi Sungai Sinir,” tandasnya saat ditanya mengenai banjir di Jalan Joyoboyo, Medaeng, Waru, Sidoarjo.
(Jambrong)