banner 728x250

Langkah-Langkah Penanggulangan Penyebaran ASF oleh Lanal Nabire melalui Penyekatan dan Kunjungan ke Peternak Babi

Langkah-Langkah Penanggulangan Penyebaran ASF oleh Lanal Nabire melalui Penyekatan dan Kunjungan ke Peternak Babi

banner 120x600
banner 468x60

Nabire ( Papua Tengah ) Mitra TNI – POLRI.com

Komandan lanal Nabire Papua Tengah Letkol Laut (P) Pius Herdasa Krisna Murti ,S.T .,M.T,CBEI., CACA., CRMP., CHRMP menyampaikan Upaya mencegah masuknya penyakit African Swine Fever (ASF) ke wilayah Nabire, khususnya bagi warga binaan Babinpotmar, merupakan langkah penting yang diambil oleh Lanal Nabire. Dalam hal ini, butuh kerja sama yang erat antara Lanal Nabire, pemerintah daerah, dan masyarakat setempat menjadi kunci keberhasilan.

banner 325x300

Langkah-langkah yang sudah dilakukan oleh pihk kami antara lain :
Pemeriksaan Ketat: Melakukan pemeriksaan secara ketat terhadap masuknya babi hidup, daging babi mentah, maupun olahan yang berasal dari luar wilayah. Hal ini untuk memastikan bahwa produk tersebut bebas dari kontaminasi virus ASF.
Melalui Babinpotmar kami melakukan Edukasi dan Penyuluhan kepada masyarakat, khususnya peternak babi, tentang bahaya ASF, cara penularannya, dan langkah-langkah pencegahan yang dapat dilakukan.

Koordinasi dengan Pemerintah Daerah : Bekerja sama dengan dinas terkait untuk memperketat pengawasan di pintu-pintu masuk wilayah, seperti pelabuhan dan pasar tradisional, guna meminimalkan risiko penyebaran penyakit.

Peningkatan Kesadaran Masyarakat :
Mengajak masyarakat untuk melaporkan segera jika menemukan gejala ASF pada ternak babi, seperti demam tinggi, lemas, atau kematian mendadak.
Mengadakan inspeksi rutin pada peternakan dan tempat penyimpanan daging untuk memastikan kondisi kesehatan ternak dan kebersihan produk daging babi.

Langkah-langkah tersebut diharapkan mampu melindungi populasi babi di Nabire dari ancaman wabah ASF, sehingga kesejahteraan masyarakat setempat tetap terjaga. Kolaborasi semua pihak akan menjadi kekuatan utama dalam melindungi wilayah dari virus ini.

Informasi mengenai banyaknya bangkai babi yang ditemukan mengapung di sekitar pantai atau muara Kampung Makimi menjadi perhatian serius, terutama karena hal ini menimbulkan kekhawatiran masyarakat terhadap potensi penyebaran penyakit, termasuk African Swine Fever (ASF).

Dalam menanggapi laporan tersebut, Komandan Lanal Nabire menyatakan akan segera berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, termasuk pemerintah daerah, dinas peternakan, kesehatan, dan lingkungan hidup, untuk mengatasi masalah ini secara cepat dan tepat demi kepentingan bersama.

Perlu adanya Langkah-langkah yang dapat diambil meliputi :
Evakuasi dan Penanganan Bangkai Babi:
Segera membersihkan bangkai babi yang mengapung untuk mencegah pencemaran lingkungan serta potensi penularan penyakit ke ternak lain maupun manusia. Bangkai harus dikubur atau dimusnahkan sesuai dengan protokol kesehatan hewan.

Penyelidikan Sumber Masalah :
Mengidentifikasi asal bangkai babi tersebut, apakah berasal dari ternak lokal atau kiriman dari wilayah lain. Hal ini penting untuk mencegah kasus serupa terulang.

Melakukan pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh pada ternak babi yang masih hidup di wilayah Makimi untuk mendeteksi dini kemungkinan adanya wabah ASF atau penyakit lainnya.Perlu adanya Edukasi dan penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya pembuangan bangkai ternak secara benar dan bahaya membuang bangkai ke sungai atau laut.
Memperketat pengawasan di pintu masuk wilayah Makimi untuk mencegah masuknya babi atau produk olahan babi yang terkontaminasi.

Komandan Lanal Nabire menegaskan bahwa penanganan ini membutuhkan kerja sama semua pihak, termasuk masyarakat, untuk menjaga kesehatan lingkungan dan melindungi populasi ternak. Dengan langkah cepat dan kolaborasi yang baik, diharapkan masalah ini dapat segera diatasi, sehingga kekhawatiran masyarakat dapat berkurang.

 

-Aw-

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *