Gresik ( Jatim ) MitraTNI – POLRI.com
Para pedagang Pasar Baru Gresik mengeluhkan sepinya pembeli yang terus terjadi dalam beberapa waktu terakhir. Bahkan, satu hari menjelang Natal 2024, tak terdapat indikasi kenaikan angka pembeli yang signifikan di pasar yang bertempat di Jalan Gubernur Suryo tersebut.
Semenjak keberadaan PKl (pedagang kaki lima) masyarakat mulai jarang berbelanja di Pasar Baru Gresik. Sebab, barang yang mereka jual hampir sama dengan yang tersedia di dalam pasar. Seperti sayur- sayuran, daging, hingga buah-buahan.
“Karena kalau mereka belanjanya masuk ke pasar, akan ada biaya parkir juga. Jadi mereka pilih belanja di lapak PKL yang berada dipigir jalan pasar,” kata Chumaidi, Selasa 24 Desember 2024.
Dirinya mengatakan, sepinya pembeli di Pasar Baru Gresik mulai terasa sejak dua Tahun yang lalu. la menyebut, bahwa sejak saat itu mulai banyak para PKL yang berjualan di area luar Pasar Baru Gresik.
Para PKL ramai menggelar lapaknya di sepanjang ruas Jalan Usman Sadar, Jalan Gubernur Suryo, Jalan Saman Hudi, dan Jalan Raden Santri, Kabupaten Gresik.
“Kami semua pedagang yang mempunyai stant resmi dan membayar retribusi didalam pasar merasa keberatan adanya PKL yang berjualan di luar. Tidak adilkan kita di sini sudah membayar retribusi sesuai dengan peraturan, sedangkan mereka pedagang tidak ada kontribusinya kepada pemerintah dan mereka para PKL (pedagang kaki lima) sudah melanggar Perda,” ujarnya.
Oleh karena itu, pihaknya berharap adanya ketegasan dari dinas terkait. Terutama dari pihak-pihak terkait untuk menindak tegas dan menertibkan para pedagang yang berjualan tidak pada tempatnya.
Jika tetap tidak ada tindakan serius dari Pemkab atau dinas terkait lain menindaklanjuti “kata Chumaidi, para pedagang Pasar Baru Gresik berencana melakukan aksi mogok membayar retribusi mulai tahun 2025 mendatang. Jelasnya.
Sambung Chumaidi harus ada ketegasan dari Pak Bupati. Kalau tidak ada ketegasan, teman- teman di sini rencananya akan mogok bayar retribusi mulai Januari 2025,” tuturnya.
“Mereka sudah berkirim surat ke Bupati Gresik. Jadi mereka membuat kelompok. Khususnya (pedagang) yang berada di deretan belakang, karena dampaknya memang paling terasa yang di belakang,” tambah Chumaidi.
Menanggapi keluhan para pedagang Pasar Baru Gresik, Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Disperindag Gresik, Yoedi Setiyono mengatakan bahwa pihaknya berencana akan memindahkan para PKL yang berjualan di luar pasar
“Kami dari disperindag sudah menyiapkan tempat relokasi untuk teman-teman yang di luar. Monggo bisa (pindah) ke Pasar Krempyeng,” ucap Yoedi saat dihubungi beberapa hari yang lalu.
Meski begitu, para PKL masih terpantau banyak berjualan di area ruas jalan kota. Terutama di luar area Pasar Baru Gresik.
Lanjut lagi dari pedagang yang dipanggil cak mat,mulai pasar baru dibangun baru sampai sekarang hampir gak ada pemasukan malah nambah hutang kita bayar retribusi setiap bulan,pembeli sudah gak ada minat yang masuk ke pasar baru, pemerintah seharusnya memikirkan nasib kita yang ada didalam pasar baru,jangan memikirkan nasib PKL yang gak pakek bayar retribusi,kita pihak pedagang dan paguyuban juga sudah melaporkan ke Satpol PP tapi hanya di obrak sehari ya percuma kata cak mat pasti kembali lagi coba yang tegas seperti pasar surya Surabaya pasar surya Lamongan pasar surya Sidoarjo gak ada PKL yang didekat pasar karena Satpol PP nya tegas.
Kan sudah dibangunkan pasar kerempyeng itukan husus PKL kata cak mat,semua yang ada di pasar kerempyeng itu PKL semua dulu tapi kebanyakan warga Gresik,sekarang malah PKL yang baru dari luar Gresik kebanyakan gak mau menuruti peraturan daerah malah jualan seenaknya,mending gak usah di bangun baru kalau gak bisa memakmurkan yang punya stand didalam pasar baru.ujar cak mat
Tim/Red