Nabire, mitraTNI – POLRI.com
8 Desember 2024
Di tengah keterbatasan ekonomi, seorang ibu di Sanoba, Nabire, berhasil menunjukkan kepada dunia bahwa semangat juang dan kerja keras dapat mengubah takdir. Mama Yube, seorang penjual pinang, adalah contoh nyata bahwa pendidikan anak tidak harus bergantung pada kekayaan, tetapi pada ketekunan dan pengorbanan orang tua.
Setiap bulannya, Mama Yube hanya mengandalkan penghasilan sekitar satu juta rupiah dari berjualan pinang. Meskipun pendapatannya terbatas, Mama Yube selalu mengutamakan pendidikan anak semata wayangnya. “Saya berusaha untuk selalu mengalokasikan setiap rupiah yang saya peroleh untuk pendidikan anak saya. Saya ingin dia memiliki masa depan yang lebih baik dari apa yang saya raih,” ujar Mama Yube dengan penuh kebanggaan.
Dengan dukungan penuh dari ibunya, anak Mama Yube berhasil menempuh pendidikan mulai dari Sekolah Dasar (SD) Negeri Sanoba, melanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri Lagari, hingga menyelesaikan pendidikan di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri Wanggar Nabire.
Berkat perjuangan tanpa henti dan dedikasi Mama Yube terhadap pendidikan anak, sang anak kini telah mencapai kesuksesan yang membanggakan, membuktikan bahwa pendidikan adalah kunci untuk meraih masa depan yang lebih baik.
Kisah Mama Yube menjadi inspirasi bagi banyak orang, khususnya mereka yang merasa terhambat oleh keterbatasan ekonomi. Mama Yube membuktikan bahwa kesuksesan tidak hanya bergantung pada kekayaan materi, tetapi lebih kepada kerja keras, ketekunan, dan pengorbanan orang tua untuk memberikan yang terbaik bagi anak-anak mereka.
Dalam konteks pendidikan, kisah Mama Yube juga menyampaikan pesan penting mengenai bagaimana peran orang tua, terutama ibu, sangat menentukan dalam membentuk masa depan anak. Semangat dan dedikasinya patut dicontoh, sebagai bentuk pengorbanan nyata dalam meraih cita-cita dan masa depan yang lebih baik.
Kisah inspiratif ini mengingatkan kita bahwa pendidikan adalah investasi terbaik yang dapat diberikan seorang ibu untuk anak-anaknya, tanpa memandang keadaan ekonomi.
“kaperwil AW”