Surabaya ( Jatim ) MitraTNI – POLRI.com
pemuda yang ditemukan tewas gantung diri di bangunan kosong bekas restoran di Jalan HR Muhammad, Pradah Kali Kendal, Dukuh Pakis, Surabaya, diduga nekat mengakhiri hidup karena terlilit masalah ekonomi.
Pemuda asal Manado itu pada Sabtu (16/11) diketahui sempat menghubungi orang tua dan saudara sepupu untuk meminjam uang.
Namun kepada keluarganya, korban tidak menjelaskan permasalahan ekonomi yang dialami dan alasan meminjam uang untuk keperluan apa.
Selain itu polisi menemukan surat wasiat tulisan tangan korban sebelum nekat mengakhiri hidup.
“Diduga (korban mengakhiri hidup) karena masalah ekonomi. Hasil olah TKP dan pemeriksaan Tim Inafis, korban murni bunuh diri, tidak ada tanda-tanda kekerasan,” ujar Kanit Reskrim Polsek Dukuh Pakis, Ipda Balok, Kamis (21/11/2024)
Mantan Kanit Reskrim Polsek Wiyung ini menjelaskan, korban pada Sabtu (16/11) sempat mengirimkan pesan melalui aplikasi WhatsApp (WA) ke ibunya dan saudara sepupunya. Korban meminta pinjam uang.
Namun korban tidak menjelaskan alasan pemakaian uang. Sehingga orang tua korban dan saudara sepupunya tidak ada yang meminjami uang.
Semua dipinjami uang, sepupu juga di WA. Utang berapa seadanya, mereka kaget korban butuh uang. Karena nggak jujur nggak cerita akhirnya nggak ada yang minjami uang,” sebutnya.
Pada Sabtu tersebut, orang tua korban menganggap korban sudah tidak mampu bekerja di rantauan. Pihak keluarga pun menyuruh korban untuk pulang ke Manado dan akan membelikan tiket pesawat pulang.
Namun, korban tidak berkenan pulang Minggu (17/11). Sebab, korban bersikukuh akan menyelesaikan masalahnya. Korban kemudian sempat ditawari orang tuanya untuk pulang ke Manado.
“Terus setelah itu Minggu (17/11) korban menghilang. Ibunya sempat lapor ke salah satu radio Surabaya. Sebab korban dihubungi tidak bisa atau di-video call,” bebernya.
Korban sendiri di Surabaya bekerja dan tinggal di tempat usaha bosnya di salah satu tempat perawatan hewan peliharaan di kawasan Manyar Surabaya. Korban di Surabaya tidak ada keluarga. Dia merantau dan bekerja sudah sekitar satu tahun.
Terkait permasalahan ekonomi yang dialami korban, ia tidak pernah membuka kepada keluarga. Saat kerja di Surabaya, pihak keluarganya juga tidak tahu lokasi tempat kerja korban.
Disinggung apakah korban memiliki utang ke orang lain, atau karena pinjaman online (pinjol) dan judi online, Balok mengaku belum tahu.
“Korban tertutup nggak pernah cerita ke orang tuanya. HP nya kekunci sudah diserahkan ke keluarga. Yang jelas dugaan dibunuh, terbunuh terhapuskan oleh surat wasiat dan keterangan saksi. Hasil pemeriksaan korban murni gantung diri dengan tali rafia dikaitkan di kanopi bekas bangunan resto,” bebernya.
Ia menuturkan dari lokasi kejadian ditemukan barang bukti berupa tas berisi HP dan vapor. Sementara untuk surat wasiat diduga ditemukan lebih dahulu di tempat tinggalnya sebelum korban mengakhiri hidup.
Dalam surat wasiat yang ditulis tangan tersebut korban meminta maaf kepada om dan tante (bosnya), orang tua, saudara dan semua pihak.
Dirinya juga meminta maaf ke semua pihak yang dikenal dan pernah direpotkan. Korban juga mendoakan semua pihak senantiasa dikaruniai berkat melimpah.
Diberitakan sebelumnya, seorang pemuda ditemukan tewas gantung diri di bangunan kosong bekas restoran di Jalan HR Muhammad, Pradah Kali Kendal, Dukuh Pakis Surabaya, Selasa (19/11) sekitar pukul 11.00.
Identitas korban CL, 23, yang tinggal di Surabaya. Korban diduga bunuh diri tiga hari yang lalu dengan cara menggantung diri menggunakan tali diikatkan dengan besi kanopi bekas bangunan resInformasi yang dihimpun, mayat korban pertama kali ditemukan pria yang bekerja sebagai pemotong rumput di lokasi. Saat itu saksi dikejutkan dengan kondisi korban keadaan gantung diri di bangunan kosong.
Saksi lalu memberitahu warga sekitar. Kemudian dilaporkan ke Command Center 112 dan Polsek Dukuh Pakis. Kapolsek Dukuh Pakis Kompol Masdawati Saragih melalui Kanit Reskrim Ipda Balok membenarkan adanya penemuan mayat di tanah kosong bekas bangunan restoran tersebut.
Jambrong
