Gresik ( Jatim ) MitraTNI – POLRI.com
Pengerjaan Proyek Kolam Renang Desa Sidoraharjo Kecamatan Kedamean Kabupaten Gresik,menjadi sorotan Masyarakat.
Pasalnya Kepala Desa Sidoraharjo Suwoto tiba – tiba menepis berita yang di beritakan Media MitraTNI – POLRI.com beberapa waktu yang lalu mengenai proyek Kolam Renang di belakang Alun Alun Desa Sidoraharjo di Media Online.
Ada apa dengan Kades Sidoraharjo Suwoto dikonfirmasi memakai anggaran Rp 30.000.000 tak menjawab ?..
Adakah dugaan penyelewengan Anggaran Dana Desa?
Anehnya lagi mengapa tak menjawab konfirmasi Redaksi MitraTNI – POLRI .com malah bikin pencitraan di media online dengan narasi karya karya hasil kades Suwoto.
Bukankah anggaran tersebut tidak semena mena dan seenaknya sendiri dengan dugaan keuntungan pribadi.
Seharusnya masyarakat bisa menilai sosok Suwoto semenjak menjadi Kepala Desa melejit Kaya, akan tetapi masyarakat takut dan enggan berkomentar.
Seperti pengerjaan kolam lele dengan anggaran Rp 250.000.000 yang pernah ramai beberapa tahun lalu, kini Rp 300.000.000 kolam renang juga menurut kasat mata bangunannya hanya begitu saja, dugaan main main Anggaran
Dikutip dari media dorronlinews.com
Bahwa suwoto menjelaskan pembangunan kolam renang ini bertujuan untuk menambah fasilitas di sekitar alun-alun Sidoraharjo.
Saat ini kata dia, alun-alun kini telah berkembang menjadi pusat kegiatan perekonomian masyarakat.
Selain sebagai pusat perekonomian, fasilitas yang baru ini salah satu cara pemerintah desa untuk memberikan pelayanan ramah anak dan pusat bermain anak.
“Dengan tambahan fasilitas ini, kami berharap ekonomi warga semakin tumbuh,” imbuhnya.
Kades Suwoto menyatakan, keberadaan kolam renang diharapkan dapat menarik lebih banyak pengunjung dan mendorong perputaran ekonomi di desa tersebut.
“Sehingga nanti bisa mendukung dan menunjang sebagai sumber pendapatan badan usaha milik desa,” terangnya.
Suwoto menyampaikan, desanya saat ini terus berbenah. Apalagi, beberapa waktu yang lalu ditunjuk sebagai lokus desa berdaya di Jawa Timur.
“Baru Minggu lalu dilaunching desa berdaya, harapannya agar semua bisa berdaya, utamanya pemerintah desa agar mandiri,” tutupnya.
Tentunya Masyarakat bisa mempunyai pola pikir yang rasional, bukan hal yang baik di beritakan namun pengelolaan anggarannya yang dibutuhkan, jelas, transparan bukan manipulasi.
Dijelaskan tahap 1 dengan penyaluran Rp 30.000.000 lalu sisanya Memakai apa?
Rp 270.000.000. Benarkah memakai Dana Desa? .bisakah Suwoto menjelaskan sisa anggaran tersebut?
Bersambung
Redaksi